Aku seperti
berjalan diatas seutas tali.
Melangkah goyang diam pun goyang.
Tatapanku nanar
tak punya pegangan.
Bisakah aku terbang dengan sayap khayalan?
Kutunggu cinta
yang sebenar-benar cinta.
Tapi selalu diam seribu bahasa.
Lewat puisi aku
bercinta.
Seandainya kau tau aku sedang tersiksa.
Sekarang, lantunkanlah
kalimat hingga aku tertawa.
Buatlah jiwa sepiku berdansa dibawah kenyataan.
Dan
raihlah aku dari nestapa dengan cahaya yang ada dihatimu. Sahabat..
(Ketika Tuhan Jatuh Cinta)
No comments:
Post a Comment