Ini tarian yang aku lombakan pada tahun 2009 waktu saya masih kelas 5. Nama tarian ini adalah tari manipuri. Tari Manipuri ini sendiri kisah di negara Indianya :
Gaya tari Manipuri berkembang berdasarkan kehidupan dan budaya rakyat Manipuri dan memiliki cirikhas dekorasi yang berwarna-warni serta gerakan kaki yang lincah.
Menurut guru tari yang
mengajarkan saya, tarian ini diciptakan oleh Bapak S Maridi, seorang
seniman tari dari Solo. Beliau mendapat ilham menciptakan tarian ini
saat berkunjung ke India dan melihat aktifitas gadis-gadis India di
sekitar sungai Gangga. Gerakan tari ini memang banyak menggambarkan
gerakan-gerakan gadis yang sedang mandi dan bermain-main di sungai.
Mulai dari gerakan mencuci rambut yang digambarkan dengan gemulai hingga
gerakan saling mencipratkan air. Setelah itu digambarkan pula gerakan
gadis India yang sedang bersolek genit.
Nama “Manipuren” diambil
dari nama sebuah tarian terkenal dari daerah Manipur, India Timur laut,
yaitu tari Manipuri. Pola gerakan tari Manipuren ini memang memakai pola
gerakan dasar tari Manipuri yang diawali dengan jogai yakni
gerakan melingkar yang melambangkan gerakan planet mengelilingi
matahari. Selain itu kelincahan gerakan kaki yang menjadi ciri khas tari
Manipuri juga dijadikan ciri khas gerakan tari Manipuren tanpa
meninggalkan pakem tari Jawa.
Dandanan
para penari Manipuren pun dibuat sedemikian rupa dengan berbagai
atribut tari Jawa untuk menyamai dandanan para gadis India. Saat
mengikuti lomba dengan menarikan tarian Manipuren ini saya
didandani lebih ekstrim, maksudnya lebih bergaya India . Memakai bindhi yang lebih panjang
dan ramai di dahi, gelang kaki yang bergemirincing saat kaki lincah
bergerak menambah semarak gendhing karawitan Jawa yang mengiringi tarian
ini.
Sepanjang
saya belajar tarian Jawa, tarian ini adalah tarian favorit saya.
Mungkin ini juga berdasar karakter saya yang agak kurang sabar belajar
tarian Jawa lain yang lebih lambat dan membutuhkan kesabaran dan
konsentrasi tinggi. maka
saya menikmati kedinamisan gerakan tari Manipuren ini.Tapi saya juga
menyukai tarian yang unik, tidak hanya pada kelembutan gerakan saja,
seperti tari Bedhaya, Ludira dan tari Bondan. Waktu itu dandanan tari
bondan untuk saya bisa dibilang luar biasa, sangat mengejutkan dan wajah
saya sungguh mirip dengan wajah pasangan penari saya waktu itu, atau
tari merak yang lincah seperti tari Manipuri ini
Tarian tradisional ini telah melambangkan globalisasi budaya yang muncul di jaman ini. Menurut saya, perpaduan budaya dalam bentuk tari Manipuren seperti ini malah memperkaya budaya asli kita. Menunjukkan kreatifitas seniman tari Indonesia dalam berbicara melalui “bahasa tari” berbagai negara. Ini jauh lebih bijak dan kreatif daripada sekedar mengklaim tarian negara lain sebagai kekayaan budaya negaranya.
No comments:
Post a Comment