Hanya segelas
susu dan satu buah apel saja malam ini. Untukku semua tidak perduli seberapa
enak rasanya. Mengapa rasanya berbeda? Aku terjerat luka. Aku tidak merasa
bahagia sama sekali. Harus berapa lama Tuhan memberiku godaan yang amat
menyiksa? Belum cukupkah untukku muntahkan semua kalimat cinta mereka demi
kekasih yang ku nantikan? Dia yang setiap waktu kurindukan terlepas dari aku
yang jarang bertatap mata dengannya. Kekasih, Tenanglah, aku masih disini menanti
kehadiran sepotong hatimu. Aku mohon bersabarlah akan waktu. Ada satu obat
untuk mengembalikan semuanya. Itulah waktu. Dengannya kita bisa bangun dermaga,
lalu kita berlabuh disana.
Inilah caraku mencintai. Membiarkan semua cintaku
berjalan sesuka hati meski kadang aku tersakiti. Tapi tidak.. aku selalu merasa
bahagia bila bersamamu. Eh ya! Aku pernah membayangkan sesuatu tentangmu. Kamu merasa
tak berguna dihadapanku, tak pantas lagi bersanding hati dan menjaling cinta
lagi denganku bukan? Kamu memutuskan pergi. Bagaimana bisa kamu tahu jawaban
yang kamu persepsikan itu? . kamu tidak pernah sadar saja, aku tersiksa ketika
jauh darimu. Aku lebih berduka bila memang kamu ingin terlepas. Kamu tak akan
pernah tahu selama pikiran salah itu masih menahan di otakmu. Aku takut kamu
lepas lagi. Cinta itu misterius ya? Cinta menyatukan dua air mata ketika
menemukannya dengan rasa. Cinta akan tumbuh ketika rasa percaya kembali ada. Cinta
bersemayam abadi ketika dua hati sama-sama merasa saling melengkapi.
Kumohon. Kembali.
No comments:
Post a Comment