Menurut para ahli, bangsa yang mengembangkan peradaban tua benua Amerika
berasal dari daratan Siberia di Rusia yang menyeberang melalui Selat Bering
ketika saat itu masih sempit pada kira-kira 20.000 – 50.000 tahun lalu.
Berdasarkan tenuan-temuan arkeologis diperkirakan bahwa mereka berasal dari
berbagai suku bangsa. Yang pertama datang adalah bangsa Amurian yang memiliki
ukuran tubuh lebih pendek dibandingkan dengan orang Eropa. Kemudian disusul
oleh bangsa yang memiliki ras Mongolia yang datang pada kira-kira awal abad
Masehi. Dari percampuran kedua bangsa tersebut melahirkan bangsa Indian Amerika
(American Indians) yang disebut juga bangsa Amerind.
Bangsa Amerind adalah bangsa nomaden yang kemudian
menyebar ke seluruh peloksok benua Amerika dari utara, tengah dan selatan.
Kehidupan sehari-hari mereka adalah berburu binatang-binatang kecil, menangkap
ikan dan mengumpulkan buah-buahan liar. Ketika bangsa Eropa tiba di benua ini
pada abad 15 mereka masih hidup pada zaman neolitikum. Berdasarkan temuan
arkeologis diperkirakan bahwa sejak tahun 2500 SM bangsa ini telah menanam
jagung, kacang, kentang, tomat, coklat dan tembakau yang merupakan tanaman
agraris mereka. Diperkirakan bahwa tanaman-tanaman yang kita kenal sekarang
adalah berasal dari mereka. Di Meksiko Tengah bangsa Amerind membangun
chinampas atau kebun mengambang. Melalui cara chinampas, tanah subur yang
digali dari danau ditempatkan di alas yang terbuat dari ranting-ranting, dan di
atasnya ditanami biji-bijian.
Sistem ini sangat produktif sehingga bisa dipanen
tiga kali setahun. Diperkirakan bahwa dengan semakin meningkatnya produksi
pertanian maka berpengaruh juga dengan tingkat kelahiran sehingga jumlah
penduduk yang tinggal di kawasan ini semakin meningkat. Akhirnya, melalui
perjalanan waktu bangsa-bangsa ini menyebar dan membentuk peradabannya sendiri
sehingga menjadi berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Pada kira-kira
2000 tahun silam terdapat peradaban tua yang telah maju di benua Amerika, yaitu
peradaban Mesoamerika yang meliputi peradaban Olmec, Maya danTeotihuacan dan
Toltec. Oleh para para ahli peradaban ini disebut Mesoamerika karena terletak
di tengah benua Amerika dan dataran tinggi Yucatan; peradaban Aztec di dataran
tinggi Mexico dan peradaban Inca di Amerika Selatan. Hasil peradaban mereka
bisa disejajarkan dengan peradaban lembah Sungai Indus, Sungai Kuning, Sungai
Nil dan peradaan Mesopotamia, Eufrat dan Tigris. 1) Olmec. Berdasarkan temuan
arkeologis, peradaban Olmec berkembang sejak 1500 SM sampai 300 M. Para
pendukung peradaban ini diperkirakan berpusat di sekitar kota San Lorenzo
sekarang di Amerika Tengah. Penduduknya tinggal berkelompok di bangunan-bangun
dari batu besar. Mereka dipimpin oleh golongan elit secara turun-temurun.
Bangsa ini telah mengenal bentuk tulisan. Diperkirakan peradaban ini mengalami
kehancuran akibat serangan bangsa yang datang dari arah utara. Bangunan
piramida besar yang tingginya sekitar 30 M yang dibangun bangsa Olmec berfungsi
sebagai tempat upacara persembahan pada dewa mereka. Bangunan ini dikelilingi
oleh ladang pertanian yang luas yang diperkirakan untuk mendukung buruh-buruh
yang membangun monumen tersebut. Kemampuan bangsa ini adalah membangun patung
batu yang halus yang berfungsi sebagai bagian dari kepercayaan mereka. 2).
Peradaban Maya di Amerika Tengah. Berdasarkan temuan arkeologis, bangsa ini
berasal dari daerah sebelah utara kemudian menetap dan mengembangkan peradabannya
di Semenanjung Yucatan, Amerika Tengah. Peradaban mereka berpusat pada
kehidupan agraris. Mereka menanam jagung, kacang, merica dan beberapa
biji-bijian serta buah-buahan. Mereka juga memelihara kalkun serta anjing,
serta menangkap ikan di sepanjang pantai yang dilakukan oleh pria. Mereka juga
memintal kapas untuk tekstil yang dijual ke tempat lainnya. Jadi, selain
pertanian, perdagangan merupakan kegiatan utama. Mereka menjual barang
dagangannya yang dibawanya langsung pada pembeli yang jaraknya sangat jauh di
kawasan Amerika Tengah.
Organaisasi sosial ditandai dengan berkuasanya golongan elit yang kaya yang juga melakukan kegiatan dagang. Golongan elit juga berfungsi sebagai pemimpin upacara ritual dalam kepercayaan mereka. Mereka juga termasuk golongan terdidik yang memiliki hak istimewa mempelajari ilmu pengetahuan. Di luar golongan itu adalah para petani dan budak yang dimiliki oleh golongan elit. Bangsa Maya telah mengembangkan sistem tulisan yang mirip hieroglyp yang memiliki 850 karakrter. Tulisan ini digunakan untuk mencatat urutan-urutan peristiwa, kegiatan upacara agama, ilmu perbintangan atau astronomi yang ditulis pada kulit pohon dan kulit rusa. Tulisan yang mereka kembangkan berfungsi juga sebagai sejarah yang mencatat kelahiran perkawinan, peperangan dan kematian raja-raja Maya. Dengan berkembahgnya tulisan maka ilmu pengetahuanpun mengelami perkembangan pula. Bangsa ini telah mengenal kalender dengan tahunnya berjumlah 18 bulan yang tiap bulannya adalah 20 hari, dan satu bulan yang berjumlah 5 hari sehingga jumlah hari pertahun adalah 365 hari. Mereka juga telah mengembangkan matematika, menggunakan sistem bar (+5) dan dot (atau titik = 1). Bentuk matamatika yang dikembangkannya didasarkan atas vigesimal (20) daripada sistem desimal. Selain itu, astronomi juga merupakan salah satu ilmu yang mereka kembangkan 3) Peradaban Teolihuacan dan Toltec di Amerika Tengah. Peradaban Teotihuacan yang didukuhg oleh sekitar 200.000 penduduk bermukim di lembah-lembah Meksiko tengah. Mereka mengembangkan peradaban dagang berpusat di Teoticuacan. Kota ini juga berfungsi sebagai pusat agama yang mengundang pejiarah dari kawasan Amerika Tengah. Di pusat kota dibangun piramida bulan dan matahari. Piramida matahari yang terbuat dari bata merah dan dilapis dengan batu memiliki panjang 700 kaki dan tinggi 200 kaki. Piamida bulan juga dibanggun dengan konstruksi yang hampir sama namun dengan ukuran yang lebih kecil. Pada kuil yang lebih kecil, penduduk dan pendatang melakukan pemujaan pada dewa hujan dan dewa ular, yang mereka sebut Quetzalcoatl. Makanan pokok penduduk adalah jagung. Peradaban Teotihuacan jatuh pada tahun 700 M akibat serbuan bangsa barbar. Pada dua ratus tahun kemudian terjadi persaingan antar berbagai suku bangsa yang memasuki kawasan ini yang menyebabkan berakhirnya zaman keemasan Mesoamerika. Di antara bangsa yang bersaing, bangsa Toltec adalah yang paling kuat dan kemudian membentuk pemerintahan konferderasi dengan mendasarkan pada peradaban pendahulunya. Raja Toliptzin (980-1000 M) yang bergelar Quetzalcoatl atau pemimpin agama memperluas hegemoninya atas seluruh Mexico bagian tengah dan membangun ibukota di Tula. Sepeninggamya raja ini Tula direbut oleh bangsa barbar Chichimec tahun 1224 M. Kemudian bangsa Chichimec ditaklukkan oleh bangsa Aztec sebagai bangsa yang gemar perang. Bangsa Aztec menciptakan peradaban terakhir di Meksiko sebelum datangnya bangsa-bangsa Eropa. Peradaban Aztec. Setelah merebut kekuasaan dari bangsa Chichimec, bangsa Aztec mendirikan ibukota di Tenochitiliin. Dengan mengadopsi budaya Toltec, bangsa Aztec meluaskan wilayahnya hingga menguasai seluruh daratan Meksiko serta menguasai beberapa bangsa taklukkan. Ibukota Aztek berkembang pesat sebagai pusat dagang. Dengan pesatnya perdagangan kelas pedagangpun tumbuh dengan pesat seningga membentuk lapisan tersendiri. Mereka menjual barang-barang mewah seperti katun, koka, kulit dan perhiasan emas. Kaisarnya yang terkenal adalah Montezuma II (1502-1520 M) dianggap oleh sejarawan memiliki lambang-lambang kebesaran dibandingkan raja-raja Eropa pada periode yang sama. Bangsa Aztek adalah bangsa yang gemar perang. Bagi mereka perang merupakan bagian dari budaya sehari-hari serta bagian dari sistem kepercayaannya, Mereka menyembah banyak dewa (politheis). Huitzilopochtli adalah dewa matahari yang paling besar. Mereka percaya bahwa matahari adalah sumber kehidupan dan harus terus dipelihara agar terus beredar di orbitnya dan berputar, terbit dan tenggelam. Untuk itu diperlukan pelumas yang murni yaitu darah manusia. Mereka yakin bahwa pengorbanan manusia merupakan tugas suci dan wajib dilakukan agar dewa matahan tetap memberikan kemakmuran bagi manusia. Upacara pengorbanan dilakukan di altar di puncak piramida dengan cara mengambil jantung korban oleh pendeta-pendeta. Upacara pengorbanan manusia juga dilakukan secara niassal dengan membunuh banyak korban.
Organaisasi sosial ditandai dengan berkuasanya golongan elit yang kaya yang juga melakukan kegiatan dagang. Golongan elit juga berfungsi sebagai pemimpin upacara ritual dalam kepercayaan mereka. Mereka juga termasuk golongan terdidik yang memiliki hak istimewa mempelajari ilmu pengetahuan. Di luar golongan itu adalah para petani dan budak yang dimiliki oleh golongan elit. Bangsa Maya telah mengembangkan sistem tulisan yang mirip hieroglyp yang memiliki 850 karakrter. Tulisan ini digunakan untuk mencatat urutan-urutan peristiwa, kegiatan upacara agama, ilmu perbintangan atau astronomi yang ditulis pada kulit pohon dan kulit rusa. Tulisan yang mereka kembangkan berfungsi juga sebagai sejarah yang mencatat kelahiran perkawinan, peperangan dan kematian raja-raja Maya. Dengan berkembahgnya tulisan maka ilmu pengetahuanpun mengelami perkembangan pula. Bangsa ini telah mengenal kalender dengan tahunnya berjumlah 18 bulan yang tiap bulannya adalah 20 hari, dan satu bulan yang berjumlah 5 hari sehingga jumlah hari pertahun adalah 365 hari. Mereka juga telah mengembangkan matematika, menggunakan sistem bar (+5) dan dot (atau titik = 1). Bentuk matamatika yang dikembangkannya didasarkan atas vigesimal (20) daripada sistem desimal. Selain itu, astronomi juga merupakan salah satu ilmu yang mereka kembangkan 3) Peradaban Teolihuacan dan Toltec di Amerika Tengah. Peradaban Teotihuacan yang didukuhg oleh sekitar 200.000 penduduk bermukim di lembah-lembah Meksiko tengah. Mereka mengembangkan peradaban dagang berpusat di Teoticuacan. Kota ini juga berfungsi sebagai pusat agama yang mengundang pejiarah dari kawasan Amerika Tengah. Di pusat kota dibangun piramida bulan dan matahari. Piramida matahari yang terbuat dari bata merah dan dilapis dengan batu memiliki panjang 700 kaki dan tinggi 200 kaki. Piamida bulan juga dibanggun dengan konstruksi yang hampir sama namun dengan ukuran yang lebih kecil. Pada kuil yang lebih kecil, penduduk dan pendatang melakukan pemujaan pada dewa hujan dan dewa ular, yang mereka sebut Quetzalcoatl. Makanan pokok penduduk adalah jagung. Peradaban Teotihuacan jatuh pada tahun 700 M akibat serbuan bangsa barbar. Pada dua ratus tahun kemudian terjadi persaingan antar berbagai suku bangsa yang memasuki kawasan ini yang menyebabkan berakhirnya zaman keemasan Mesoamerika. Di antara bangsa yang bersaing, bangsa Toltec adalah yang paling kuat dan kemudian membentuk pemerintahan konferderasi dengan mendasarkan pada peradaban pendahulunya. Raja Toliptzin (980-1000 M) yang bergelar Quetzalcoatl atau pemimpin agama memperluas hegemoninya atas seluruh Mexico bagian tengah dan membangun ibukota di Tula. Sepeninggamya raja ini Tula direbut oleh bangsa barbar Chichimec tahun 1224 M. Kemudian bangsa Chichimec ditaklukkan oleh bangsa Aztec sebagai bangsa yang gemar perang. Bangsa Aztec menciptakan peradaban terakhir di Meksiko sebelum datangnya bangsa-bangsa Eropa. Peradaban Aztec. Setelah merebut kekuasaan dari bangsa Chichimec, bangsa Aztec mendirikan ibukota di Tenochitiliin. Dengan mengadopsi budaya Toltec, bangsa Aztec meluaskan wilayahnya hingga menguasai seluruh daratan Meksiko serta menguasai beberapa bangsa taklukkan. Ibukota Aztek berkembang pesat sebagai pusat dagang. Dengan pesatnya perdagangan kelas pedagangpun tumbuh dengan pesat seningga membentuk lapisan tersendiri. Mereka menjual barang-barang mewah seperti katun, koka, kulit dan perhiasan emas. Kaisarnya yang terkenal adalah Montezuma II (1502-1520 M) dianggap oleh sejarawan memiliki lambang-lambang kebesaran dibandingkan raja-raja Eropa pada periode yang sama. Bangsa Aztek adalah bangsa yang gemar perang. Bagi mereka perang merupakan bagian dari budaya sehari-hari serta bagian dari sistem kepercayaannya, Mereka menyembah banyak dewa (politheis). Huitzilopochtli adalah dewa matahari yang paling besar. Mereka percaya bahwa matahari adalah sumber kehidupan dan harus terus dipelihara agar terus beredar di orbitnya dan berputar, terbit dan tenggelam. Untuk itu diperlukan pelumas yang murni yaitu darah manusia. Mereka yakin bahwa pengorbanan manusia merupakan tugas suci dan wajib dilakukan agar dewa matahan tetap memberikan kemakmuran bagi manusia. Upacara pengorbanan dilakukan di altar di puncak piramida dengan cara mengambil jantung korban oleh pendeta-pendeta. Upacara pengorbanan manusia juga dilakukan secara niassal dengan membunuh banyak korban.
Ada tiga hipotesis yang dilakukan para antropolog mengenai alasan pengorbanan manusia, disarnping alasan untuk pengorbanan pada dewa. Pertama, pengorbanan manusia dilakukan untuk mengurangi jumlah penduduk terutama sejak jumlah tawanan perang meningkat dengan pesat dibanding dengan tingkat kelahiran. Kedua, adalah untuk memberikan rakyat mayat-mayat yang telah dikorbankan sebagai sumber protein dan vitamin. Hipotesis ini sangat lemah sebab bangsa Aztek menghasilkan banyak tumbuhan jagung dan kacang-kacangan dan tomat, serta memelihara artjing, ayam dan kalkun. Ketiga, yang lebih rasional, adalah untuk menakut-nakuli para pembangkang dan pemberontak agar mereka tidak melakukan perlawanan terhadap kekuasaan raja. Para tawanan perang banyak yang dijadikan korban dalam lumlah besar untuk dewa matahari. Orang-orang yang bersalah juga menjadi sasaran untuk jadi korban seperti jendral yang gagal dalam memimpin perang, para koruptor, hakim yang keliru membuat keputusan serta pejabat negara yang berbut salah, termasuk orang yang memasuki daerah terlarang di istana raja. Raja Montezutna II pernah mengorbankan sejumlah 5100 korban dalam upacara peringatan ken;iikan tahtanya. Stratifikasi Sosial Bangsa Aztec. Pada awal migrasi ke Meksiko tidak terdapat pelapisan atau Stratifikasi sosial karena semua golongan adalah miskin. Tidak diketahui dengan pasti latarbelakang timbulnya Stratifikasi sosial ini. Menurut lagenda Aztec, masyarakat dibagi ke dalam beberapa golongan. Golongan peitama adalah keluarga raja dengan puncak pimpinan adalah kaisar. Kaisar dibantu oleh golongan bangsawan atau pejabat kekaisaran yang bertindak seperti golongan feodal Eropa pada zaman pertengahan. Para pangeran atau bangsawan disebut techutli. Dibawah golongan bangsawan adalah golongan para tentara atau prajurit. Golongan ini mendapatkan kedudukan istimewa dalam negara karena merekalah yang mampu menangkap tawanan untuk dijadikan budak atau korban untuk dewa. Bila mereka gagal melakukan tugas mereka akan dijadikan buruh atau bahkan dijadikan korban untuk dewa. Kelas dibawah prajurit adalah warga biasa yang disebut maceuatli atau pekerja. Golongan ini berfungsi sebagai petani, tentara rendahan serta buruh untuk membangun kuil, jalan jembatan dan lain-lain. Dibawah mereka adalah golongan pekerja yang tidak memiliki
tanah atau disebut thalmaitl Golongan ini memiliki hak kewarganegaraan dan lebih tinggi dari budak. Golongan paling bawah adalah budak atau disebut tlatocotin. Golongan ini juga memiliki hak-hak tertentu, yang berbeda dengan golongan budak di Eropa. Mereka diperbolehkan menyembah dewa dan memiliki tanah atas kemampuan sendiri. Semua golongan masyarakat menyembah dewa yang sama Huitzilopochtli dan dewa-dewa laiiinya tetapi dengan kuil yang berbeda-beda, Upacara pengorbanan dipimpin oleh pendeta yang sering juga berfungfsi sebagai dukun yang meramalkan nasib seseorang pada masa yang akan datang. Pergantian raja tidak dilakukan menurut hierarld atau keturunan melainkan berdasarkan pemilihan. Walau anak tertua menjadi prioritas untuk dipilih, aspek ketrampilan dan kecakapan merupakan dasar pemilihan raja. Seni Bangunan Aztec. Bangsa Aztec memiliki seni bangun (arsitektur) yang amat tinggi. Ketika bangsa Spanyol datang ke k;ota Tenochtitlan (sekarang Mexico City) mereka menyaksikan sendiri kemajuan yztng telah dicapai bangsa ini. Di kota Tenichititlan terdapat bangunan-bangunan yang memiliki nilai arsitektur amat tinggi seperti aquaduc (bangunan air), empat jaringan jalan raya menuju kota, jalan-jalan lebar serta kanal yang melintasi kota serta jembatan di atasnya. Bangunan-bangunan itu dibangun dengan menggunakan teknologi tinggi menurut ukuran zaman itu. Di tengah pusat kota dibangun kuil besar sebagai pusat persembahan terhadap dewa Huitzilopochtli. Tinggi bangunan itu 30 M, terdiri dari tiga tingkat yang masing-masing tingkat memiliki 120 anak tangga. Dibangunnya jalan-jalan serta kanal-kanal yang lebar adalah untuk memudahkan lalu lintas orang dan barang dagangan. Mereka memperjualbelikan kalkun, bebek, ayam, kelinci dan rusa. Hasil pertanian yang diolah di ladang-ladang pertanian adalah alpukat, kacang merah dan jagung. Mereka juga membuat kerajinan dari emas dan perak untuk perhiasan. Dari kegiatan dagang dan jenis barang dagangan yang diperjualbelikan serta sarana penunjang yang dibangunnya para ahli berkesimpulan bahwa bangsa Aztec memiliki peradaban tinggi.
Peradaban Inca di Peru. Peradaban Inca berkembang di sepanjang belahan barat Amerika Selatan terutama di Peru. Seperti halnya bangsa Aztec, bangsa Inca adalah bangsa yang memiliki watak miiiter sehingga perluasan wilayah imperium dilakukan dengan cara peperangan. Inti peradaban bangsa Inca adalah pertanian yang berkembang antara tahun 600-1000 M. Mereku membuat sistem terasering untuk menahan longsor dan irigasi untuk menahan banjir. Untuk mengolah tanah mereka menggunakan bajak yang tebuat dari perunggu Tanaman yang ditanam adalah kacang-kacangan, jagung, merica, tomat, kentang putih. Hasil pertanian bukan hanya untuk memenuhi konsumsi petani melainkan juga untuk memberi makan tentara dalam jumlah besar, golongan birokrat dan ribuan buruh pabrik. Minuman khas mereka adalah chicha yaitu semacam bir yang dibuat dari jagung. Bangsa Inca adalah bangsa imperialis yang menaklukkan dan menguasai bangsa-bangsa tetangganya dengan kekuatan miiiter. Dengan demikian pemerintahannya imperium militeristis. Ketika raja Pachacuti Inca (1438-1471 M) dan anaknya Topa Inca (1471 -1493) berkuasa, wilayah Inca diperluas dengan menaklukkan bangsa-bangsa sekitaraya yang berdiam di Equador, Colombia dan Chile, Berbeda dengan bangsa Aztec yang mengontrol ‘ rakyat jajahan dengan teror bangsa Inca melakukannya dengan penyatuan imperium. Raja mereka memaksa penduduknya dan bangsa yang ditaklulckannya menggunakan bahasa nasional Quechwa (diucapkan keshwa) serta menyembah dewa negara yaitu dewa matahari. Dalam menjalankan pemenntahan imperium pemimpin lokal dilibatkan dalam birokrasi pusat pemenntahan imperium melalui kebijaksaaan kolonisasi yang disebut mitima. Untuk mempertahankan kesatuan imperium mereka membangun jalan-jalan lebar yang menghubungakan pusat pemenntahan dengan derah-daerah yang ditaklukkannya. Jalan-jalan tersebut akan memudahkan lalu lintas tentara untuk memadamkan pemberontakan atau juga untuk memudahkan lalu lintas penduduk dari satu tempat ke tempat lain. Dapat disimpulkna bahwa dalam menjalankan sistem pemerintahan bangsa Inca lebih maju dibandingkan dengan bangsa Aztec dan bangsa Mesoamerika. Walaupun dalam bidang matematika dan astronomi tidak unggul dibandingkan bangsa Aztec dan Mesoamerika bangsa Inca memiliki keunggulan di bidang sent bangun, sepert halnya dalam pembuatan tekstil dan keramik. Pembangunan benteng-benteng pertahanan dan jalan-jalan raya yang lebar menunjukkan bahwa mereka telah memiliki kemampuan yang tinggi dalam mengatur jalannya pemerintahan. Raja tinggal di istana yang indah yang dibangun dengan batu utuh atau monoilith yang diukir. Dalam menjalankan pemerintahannya raja bersifat “sosialis”. Hasil surplus pertanian daerah subur didistribusikan ke daerah yang kekurangan. Di bidang sosial Raja sangat menaruh perhatian pada aspek perkawinan. Laki-laki atau perempuan yang sudah dewasa dan belum memiliki pasangan dipilihkan orang lain, lalu dikawinkan dalam upacara umum. Dalam aspek religi bangsa Inca percaya pada dewa matahari. Raja-raja mereka dipercaya memiliki hubungan genealogis atau asal usul keturunan dengan matahari. Hanya tidal: diketahui dengan pasti apakah bangsa Inca juga melakukan upacara pengorbanan manusia seperti bangsa Aztec.