Quotes

Kamu menjadi inspirasi, karena kamu berani meski sendiri- 2018

Cerpen Wajah di Jendela


Hari itu Stan dan Floella berjalan menuju sebuah rumah mewah dan besar. Agaknya rumah itu sangat misterius. Entah mengapa wajah Stan berada di jendela rumah itu. Akhirnya mereka sepakat untuk menyelidikinya. Lima langkah lagi mereka sampai di depan pintu gerbang,dan terdengarlah seuara tawa yang melengking. Mengerikan. Dan bergema di kepala Stan. Tepat di depan mereka terdapat sebuah pintu. Lebar , kotor , dan tua. Tak terkunci. Stan dan Floella diam sejenak. Mengamati. “Jangan masuk ke dalam…kau tak kan pernah bisa kembali…TAK KAN PERNAH !”, suara itu muncul di kepala Stan. Terlambat!. Stan dan Floella telah memasukinya. Mereka mencari suara tawa itu, tapi tak tampak seorang pun. Tiba – tiba ,”Selamat Datang”, kata suara itu. Bersamaan dengan ucapan tadi, pintu pun terkunci. Klik. ”Terkunci”, Stan berbisik. ”Mungkin kita akan terperangkap, Floella!” Kata Stan. Sosok itu bersandar di dinding dan memandang Stan dengan tajam. Matanya yang dingin pucat. Mata yang tidak pernah tertawa. Tampak tak ada kebaikan didalamnya. Mulutnya tipis, kejam dan seram. Dia menuju kearah Stan dan Floella. Tap..tap..tap…derap kakinya lebih mendekat. Sangat dekat. ”Biarkan aku memperkenalkan diri”, sosok itu memperkenalkan diri. Kata-katanya sopan, namun nadanya sinis. “Namaku Fenton Maltravers”. Kemudian ia mengajak Stan dan Floella ke ruang yang sepi, namun lebih bersih dari ruangan sebelumnya, dan tampak dua orang anak seumuran Stan. Mereka adalah Raymond dan Cruster. Mata mereka meminta pertolongan. Selamatkan kami…tolonglah , kami tak berdaya dengan cobaan ini. Tangan dan kaki mereka di ikat dengan logam atau semacam pasungan. Dan yang lebih menakutkan lagi di kepala mereka terdapat kawat dan kabel yang ditutup dengan plester hitam. Dengan tenang, Fenton Maltravers membuka foto-fotonya di layar dinding. Disitu ada foto yang mirip denganya. Wajah yang sama, rambut putih yang sama, sosok tubuhnya kurus, namun bagaimanapun terlihat sangat berbeda.Karena matanya. Matanya bersinar, menandakan ada kebaikan di dalamnya. “Ini adalah ketidakadilan!” Kata Fenton Maltravers. Dia kemudian mengenakan baju dokter yang terlipat didalam lemari tua. Tapi lemari itu mungkin selalu terawat. “Kau pernah menjadi seorang ilmuwan yang hebat Fenton ?”, tanya Floella. Tak tampak diwajahnya sinar ketakutan. Justru dia ingin lebih tahu siapa itu Fenton Maltravers. “Kau mempelajari otak manusia, bagaimana otak berfikir dan merasakan, mengingat sesuatu dan hal lainnya. Benarkah itu Fenton?” Floella berkata lagi.Tetapi Fenton diam.Sepertinya dia sedang merasakan dendamnya kepada seseorang.Floella kembali pucat. “Aku hanya mempraktikan teori.Kau cerdas Floella,”Kata Fenton Maltravers dengan pelan. “Ada dua pria bersaudara…mereka kembar…”kata Floella. “Keduanya memiliki gangguan otak,penyakit psikiatri. Lebih sederhananya gangguan fungsi otak”.Fenton agaknya menjelaskan.Saat itu ia menjadi seorang ilmuwan. “Aku melakukan percobaan.Salah satu dari sikembar itu dirawat dengan cara yang konvensional akhirnya aku setuju untuk melakukan pembedahan”Kata Fenton. “Tapi dia akan mati !”kata Floella. “Kematian mereka tentu kusesali ! tapi itu tak membuat penelitianku salah kan ?”Kata Fenton Maltraves tersenyum sinis. “Tapi pria di layar itu…dia…”Floella berfikir mengingat seseorang. “Edwin Larouse” Potong Fenton.Sebuah gunting dipegang dan diangkatnya kearah sinar matahari. “Dia telah berhasil menghentikan penelitianmu ”kata Floella. “Ya benar dia menghilang setelah itu, cukup dengan masa lalu. Tak ada yang bisa menghalangiku mereka seharusnya menyadari itu” Fenton menunduk sedih. Wajahnya kembali jahat.ia tertawa ” Dan kini”……ia menunjukan jarinya ke arah Stan ” Aku membawamu kesini untuk…” “Tidak ada seorang pun membawa kami kesini ” Floella memotong, melangkah ke hadapan Fenton Maltravers ” Kami datang untuk menyelidiki !” “Untuk menyelidiki?” Ada nada geli dalam suaranya. “Ya, kami datang karena wajah di jendela” Ucap Floella agak keras. Fenton Maltravers menggelangkan kepalanya dengan senyum mengejek ” Kalian datang kemari karena aku membawa kalian kesini” “Tidak !”teriak Floella,” Kami melihat wajah Stan. Itulah mengapa kami datang !” “Benar ! Stan akan datang , akhirnya “ Kata Fenton pelan. “Cinta, benci, percaya, takut. Hal ini hanyalah reaksi kimia yang ada dalam mesin organic ” Fenton menambahkan. Stanley terdiam. Gambaran rumah membayang dibenaknya. Dirinya, Dad, Floella, Mamy, semuanya seakan berkumpul bersama.Bersuka ria.Seketika air mata Stan menetes.Ia merasa kecil.Takut.Floella melangkah maju. “Jadi jendela ini,”ia memulai,”Memiliki kekuatan hipnotis atau sesuatu semacam itu yang membuat orang-orang datang kemari,itulah yang kau katakan ?”Suaranya bergetar.Dia sedang berusaha. “Tidak Sayangku,itu kau yang mengatakan”Ilmuwan itu tersenyum. “Stanley,kau akan terlibat dalam masalah ini !” kata ilmuwan itu. Ia mengalihkan pandangannya kearah Raymond dan Cruster,kemudian Stan. “Penciptaan mesin sempurna,penyatuan tiga jenis otak yang berbeda memadukan kekuatan dan menghilangkan kelemahan “ Ia berjalan menuju kursi kosong dan menatap Stan.”Dan kunci dari kekuatan ini? Control terhadap reaksi yang paling dasar. KETAKUTAN!”kata Fenton puas. “Stan tidak takut.Tak ada dari kami yang takut.Kau gila!”Teriak Floella. Floella tak tahan lagi,”Mengapa tiga ? mengapa memilih mereka bertiga ?” “Karena berbagai alasan. Karena kualitas berfikir mereka.Raymond pandai menganalisa dan memahami.Dia memiliki logika.Cruster menolak untuk mengakui keberadaannya.Dia adalah yang paling takut…dan Stanley,ia menyangkal keberadaannya,namun sekaligus menumbuhkannya.Ia punya keberanian kuat.Dan semua ini akan berakhir”Kemudian Fenton Maltravers tertawa. “Ini akan berakhir. AKAN BERAKHIR !!!”.Janji itu muncul di kepala Stanley. “Jangan lakukan ini…sayang…jangan lakukan adikku…Stan !”cegah Floella. “TIDAK……,”Floella menjerit.”Yang kau lakukan SALAH. Ini sebuah KEJAHATAN !!” Fenton tak menghiraukannya.Stan duduk di sebuah kursi.Matanya terbukan lebar.Namun dia tidak melihat kakaknya.Sangat gelap.Suara dikepala itu berkata lagi,”Ini akan terjadi…hampir terjadi…” Fenton mengambil sebuah gunting pembedah kepala.Tiba-tiba dari belakang Floella memukulnya dengan patung tikus yang terpaku di sudut ruangan.Stan segera melepas kabel dan kawat yang ada di kepala,tapi sayang Fenton masih bisa menyeset kepala Stan hingga darah bercucuran. Stan memukul mata Fenton hingga pingsan.Dia menyelamatkan Raymond dan Cruster.Lalu dia berjalan pelan menuju kakaknya Floella.Dia menggenggam tangan Floella , tetapi Floella diam dan memandang darah yang menetas di kepala Stan.Belum lama kemudian Fenton terbangun.Stan mengatur siasat.Dia berlari kea rah Fenton dengan gaya banteng.Fenton pun terjatuh dan kepalanya mengenai keramik yang begitu keras.Lalu Stan dibantu Raymond dan Cruster menaruuh Fenton di kursi dan kemudian menekan tombol pembedah kepala. Setelah itu Stan dan lainnya meninggalkan Fenton sendirian.Mereka berlari melewati semak-semak.Yang ada dipikiran mereka pertama kali adalah PULANG ! Beberapa bullan kemudian , Stan dari jendela kamarnya masih bisa melihat rumah besar itu.Tampak sangat kotor dan sepi.Lalu dia mencoba kembali. Dia menaiki tingkat yang ke 3. Di situ tampak patung pria tinggi, kurus, bermata kejam dan berllulut tipis yang sepertinya tak pernah membuat kebaikan.Patung itu terbujur sambil menunjuk kearah Stan. Stan tak kan pernah berfikir dan terpikirkan bahwa patung itu adalah jelamaan Fenton Malravers .

No comments:

Post a Comment