Puisi Untuk Lelaki Itu

Hidupku kembali bagaikan mimpi

Cintaku kembali bagai pelangi senja

Indah kubuktikan dimatamu

Tatapan yang tak pernah sirna

Entah kapan kubuang jauh perasaan ini

Namun sulit dipngkiri

Bagaimana aku bisa melupakanmu

Sedangkan ragamu sudah hidup dihatiku

Membantuku pudar dari masa lalu

Dalam kesunyian rindu

Yang tak pernah enyahkan raut wajahnya

Aku membenarkan isi hatiku

Aku membenarkan mimpi indahku

Dapat kah aku merasakan

Tangan kekar yang selalu membelaiku lembut

Jemari yang mengusap air mataku

Syair yang terlontar menghapus dukaku

Selalu terhias dipelupuk mata

Membias kedalam nadi nadiku

Seakan semua seperti nyata

Hilang fatamorgana

Cintaku berjanji tak pernah pudar

Meski cinta lain lebih baik untukku

Logika itu tak penting bagiku

Perasaan yang ada ini menjadi tujuanku

Dalam mencintaimu

Puisi Sepucuk surat kepada Ayah

Ayah
bintang itu indah ya..
aku ingin hadir didalamnya
jika aku berhasil
aku akan memelukmu
aku ceritakan kisahku
duduk di pangkuan bunda malam
jangan menitikkan air matamu Ayah..
berbaringlah dan tidur dengan nyenyak
Aku akan mengingatmu
aku tak akan berhenti menyayangimu
meskipun aku tak bisa lagi mengatakan
aku sayang Ayah..
aku yang selalu hadir
disetiap mimpi malammu
yang memakai jubah putih
dan seikat mawar dalam genggamku
itu aku anakmu, Ayah
bila kau pernah melihat senyumku disana
simpanlah
jangan pudarkan dia
dengan derai air matamu
simpan di dalam hatimu ..
Ayah..
genggam tangai ini
agar Ayah merasakan
betapa bahagianya aku
bersama bunda menatap mu
sedang bersujud memohon doa pada Tuhan
agar aku dan bunda selalu bahagia
Ayah..
suatu hari nanti
bila Tuhan berbisik pada bunda malam disampingku
aku akan turun bersama malaikatnya
menemani ayah terbang
bersama hembusan nafas yang kekal
Terima salam kasih sayang ini
dari aku anakmu