Quotes

Kamu menjadi inspirasi, karena kamu berani meski sendiri- 2018

06 July, 2014

Berpura-pura Demi Kamu Bahagia




Akan ada bagian yang tiba ketika aku harus berpura-pura. Merancang kata-demi menjadi sebuah kalimat yang kuungkapkan untuk menjawab bahasa tubuhmu. Hanya karena aku tak ingin kamu merasa tidak nyaman atasku. Ada kalanya aku harus mengalah disetiap perbincangan yang sebelumnya mengorbankan penantian panjang. Dan ada kalanya pula aku mengorbankan waktuku, kesabaranku, hanya ingin melihatmu terasa nyaman. Mungkin kamu tidak tahu apalagi paham, aku menanti kehadiranmu setiap jam, tiap menit, setiap hari. Aku merasa kesepian. Mungkin karena selama ini kamu berhasil membuatku terbiasa bersamamu. Tapi itu hanya sementara, seperti jeda yang beberapa saat , menikmati indahnya berhenti. Lalu melaju meneruskan hidupnya sendiri, tanpa menoleh kenangan, masalalu dan harapan yang pernah terucap. 

Ukiran kata manismu tak pernah selalu sama, dan jawabannya juga berbeda. Akhirnya aku tahu bahwa yang kau lakukan adalah permainan. Aku menunggumu, tapi kamu pergi. Kamu datang, dengan isyarat yang tidak pernah jelas, kamu menuntutku membuatmu merasa bahagia. Dengan kehadiranku. Apakah selama ini kamu tahu bahwa aku kesepian? Aku merasa sendirian ketika kamu pergi. Kamu asyik dengan duniamu sendiri, aku seolah-olah adalah firugan. Rest area yang ketika kamu bosan dan selesai berbahagia dengan duniamu, kamu beralih pada dunia kita. Kamu mengesampingkan. Itu yang aku rasakan. 

Kamu fikir aku harus mati-matian bersikap seperti yang kamu mau itu tanpa kontroversi hati? Kamu fikir aku dengan senang hati melakukannya begitu saja? Kamu fikir aku ini apa? Selalu menjadi robot yang harus mengikuti kata hatimu, sedangkan kamu tenang menikmati duniamu sendiri?  Kamu kekanak-kanakan. 

Kamu adalah alasanku bertahan. Bertahan supaya aku tahu artinya bersabar, bersabar karena selama ini aku lebih banyak merasakan tekanan. Aku bahagia kamu mengajariku artinya kekuatan. Tapi sekaligus kekecewaan.Kamu adalah sumber kebahagiaanku, sekaligus alasan aku menangis saat ini.
Mungkin aku bisa membohongimu untuk semua sikapku. Kamu pergi, aku ditinggalkan. Kamu datang aku harus menyambut dengan riang. Itukan yang kamu mau? Kemana kamu selama ini? Adakah hatimu bicara bahwa ada yang sedang menanti perhatianmu, atau ucapan salam yang manis di belahan kota sana? Ada yang sedang merindukanmu. Ada yang butuh kehangatan disana. Aku harap hati kecilmu berkata begitu. 

Jadi selama ini aku berpura-pura? Ya. Mungkin itu jawabannya. Rasa kecewa  merambat kedalam sel otakku. Aku mulai berfikir yang seharusnya tidak aku fikirkan. Selingkuh. Mendua. Dipermainkan. Datang lalu pergi. Figuran. Orang ketiga. Tak pernah dianggap. Boneka. Robot. Ya tuhan perasaan apa ini ? Terlalu lamakah aku bertahan sampai otak indahku sempat menganggapnya dengan semua hal negatif ? buat apa dia kembali? buat apa muncul sejenak lalu menghilang lagi nanti?

Siapa aku dimatamu? Ah aku bukan merasakan lagi kekasih yang dulu kau puja pertama kali. Aku tidak lebih adalah seseorang yang menjelma menjadi tempat parkir dengan jawaban aku harus siap menerima apapun hal negatif dari sana. Kehadiranmu tiada pasti, gerakmu tidak bisa dimengerti, namun aku selalu disini. berharap ada hati yang kembali menerangi.

Ada dunia di sekelilingmu. Ada aku di sampingmu. Namun, kamu mendamba rasa sendiri itu tanpa ada aku

Selamat berputar-putar dengan kepura-puraan yang entah sampai kapan ujungnya. Hati kecilku.