puisi umi

umi
kebahagiaan indahku / ada karena mu
sulit diungkapkan/ bila harus ku ulang cerita/ pengorbanan cintamu/
semua cerita-cerita/ yang membawaku menuju dewasa/
tak pernah ku lupa/
bagiku/
kau tak pernah lelah/
memberi tuturan lembut/ hingga aku paham/ arti berhijab ini//
umi..
aku tau/ kau selalu merasa bersalah/
bila kau membentakku/
kau memeluk dan meminta maaf/
hingga derai air mata membasahi wajahmu/
tapi/
aku tak pernah peduli/
betapa besar arti dari kemarahanmu/
karena kau sangat menyayangiku/
umi/
maafkan aku/
aku sering melalaikan kasih sayang ini padamu/
jika aku tumbuh cantik dan sepintar ini/
itu hasil jerih payahmu mendidikku/ dan merawatku //
jika aku tumbuh dewasa / dan meraih segala impianku/
itu berkat lantunan doa tahajudmu/
umi pelitaku /
jangan pernah padam dalam hidupku/
tuntun aku pada cahaya Alloh / dan kebaikan dunia //
umi..
aku tak ingin kau pergi /
aku mencintaimu/ karna Allah
aku menyayangimu/ karna kau tuntunan hidupku
jika suatu hari nanti/ meskipun kau masih hidup/ atau tiada lagi
kau selalu ada / dalam belaian-Nya

Puisi globalisasi

kebudayaan negeriku telah hilang / bumi
kebudayaan negeriku / telah ternodai / globalisasi
penari-penari/ tak meliuk lagi/ layaknya dewi
kini/
wanita-wanita muda/ duduk berhimpit kain tipis nan seksi
berbalut kain/ bercorak tubuhnya sendiri
sungguh kejam/ wahai bumi
malukah mereka/ pada negeri ini?
negeri jajahan/ yang pernah dinodai
kini saatnya bangkit ! /
dari keterpurukan//
tantang penjajahan yang halus ini/
tebarkan benih-benih kebudayaan bangsa/
tunjukan budaya Indonesia/
taburkan jiwa positif / untuk setiap insan/
jabarkan budaya-budaya kita/
walau telah terlahir lebih dulu//