Quotes

Kamu menjadi inspirasi, karena kamu berani meski sendiri- 2018

29 October, 2013

Sejarah Kuno Bangsa Amerika



Menurut para ahli, bangsa yang mengembangkan peradaban tua benua Amerika berasal dari daratan Siberia di Rusia yang menyeberang melalui Selat Bering ketika saat itu masih sempit pada kira-kira 20.000 – 50.000 tahun lalu. Berdasarkan tenuan-temuan arkeologis diperkirakan bahwa mereka berasal dari berbagai suku bangsa. Yang pertama datang adalah bangsa Amurian yang memiliki ukuran tubuh lebih pendek dibandingkan dengan orang Eropa. Kemudian disusul oleh bangsa yang memiliki ras Mongolia yang datang pada kira-kira awal abad Masehi. Dari percampuran kedua bangsa tersebut melahirkan bangsa Indian Amerika (American Indians) yang disebut juga bangsa Amerind.
Bangsa Amerind adalah bangsa nomaden yang kemudian menyebar ke seluruh peloksok benua Amerika dari utara, tengah dan selatan. Kehidupan sehari-hari mereka adalah berburu binatang-binatang kecil, menangkap ikan dan mengumpulkan buah-buahan liar. Ketika bangsa Eropa tiba di benua ini pada abad 15 mereka masih hidup pada zaman neolitikum. Berdasarkan temuan arkeologis diperkirakan bahwa sejak tahun 2500 SM bangsa ini telah menanam jagung, kacang, kentang, tomat, coklat dan tembakau yang merupakan tanaman agraris mereka. Diperkirakan bahwa tanaman-tanaman yang kita kenal sekarang adalah berasal dari mereka. Di Meksiko Tengah bangsa Amerind membangun chinampas atau kebun mengambang. Melalui cara chinampas, tanah subur yang digali dari danau ditempatkan di alas yang terbuat dari ranting-ranting, dan di atasnya ditanami biji-bijian.
Sistem ini sangat produktif sehingga bisa dipanen tiga kali setahun. Diperkirakan bahwa dengan semakin meningkatnya produksi pertanian maka berpengaruh juga dengan tingkat kelahiran sehingga jumlah penduduk yang tinggal di kawasan ini semakin meningkat. Akhirnya, melalui perjalanan waktu bangsa-bangsa ini menyebar dan membentuk peradabannya sendiri sehingga menjadi berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Pada kira-kira 2000 tahun silam terdapat peradaban tua yang telah maju di benua Amerika, yaitu peradaban Mesoamerika yang meliputi peradaban Olmec, Maya danTeotihuacan dan Toltec. Oleh para para ahli peradaban ini disebut Mesoamerika karena terletak di tengah benua Amerika dan dataran tinggi Yucatan; peradaban Aztec di dataran tinggi Mexico dan peradaban Inca di Amerika Selatan. Hasil peradaban mereka bisa disejajarkan dengan peradaban lembah Sungai Indus, Sungai Kuning, Sungai Nil dan peradaan Mesopotamia, Eufrat dan Tigris. 1) Olmec. Berdasarkan temuan arkeologis, peradaban Olmec berkembang sejak 1500 SM sampai 300 M. Para pendukung peradaban ini diperkirakan berpusat di sekitar kota San Lorenzo sekarang di Amerika Tengah. Penduduknya tinggal berkelompok di bangunan-bangun dari batu besar. Mereka dipimpin oleh golongan elit secara turun-temurun. Bangsa ini telah mengenal bentuk tulisan. Diperkirakan peradaban ini mengalami kehancuran akibat serangan bangsa yang datang dari arah utara. Bangunan piramida besar yang tingginya sekitar 30 M yang dibangun bangsa Olmec berfungsi sebagai tempat upacara persembahan pada dewa mereka. Bangunan ini dikelilingi oleh ladang pertanian yang luas yang diperkirakan untuk mendukung buruh-buruh yang membangun monumen tersebut. Kemampuan bangsa ini adalah membangun patung batu yang halus yang berfungsi sebagai bagian dari kepercayaan mereka. 2). Peradaban Maya di Amerika Tengah. Berdasarkan temuan arkeologis, bangsa ini berasal dari daerah sebelah utara kemudian menetap dan mengembangkan peradabannya di Semenanjung Yucatan, Amerika Tengah. Peradaban mereka berpusat pada kehidupan agraris. Mereka menanam jagung, kacang, merica dan beberapa biji-bijian serta buah-buahan. Mereka juga memelihara kalkun serta anjing, serta menangkap ikan di sepanjang pantai yang dilakukan oleh pria. Mereka juga memintal kapas untuk tekstil yang dijual ke tempat lainnya. Jadi, selain pertanian, perdagangan merupakan kegiatan utama. Mereka menjual barang dagangannya yang dibawanya langsung pada pembeli yang jaraknya sangat jauh di kawasan Amerika Tengah.
Organaisasi sosial ditandai dengan berkuasanya golongan elit yang kaya yang juga melakukan kegiatan dagang. Golongan elit juga berfungsi sebagai pemimpin upacara ritual dalam kepercayaan mereka. Mereka juga termasuk golongan terdidik yang memiliki hak istimewa mempelajari ilmu pengetahuan. Di luar golongan itu adalah para petani dan budak yang dimiliki oleh golongan elit. Bangsa Maya telah mengembangkan sistem tulisan yang mirip hieroglyp yang memiliki 850 karakrter. Tulisan ini digunakan untuk mencatat urutan-urutan peristiwa, kegiatan upacara agama, ilmu perbintangan atau astronomi yang ditulis pada kulit pohon dan kulit rusa. Tulisan yang mereka kembangkan berfungsi juga sebagai sejarah yang mencatat kelahiran perkawinan, peperangan dan kematian raja-raja Maya. Dengan berkembahgnya tulisan maka ilmu pengetahuanpun mengelami perkembangan pula. Bangsa ini telah mengenal kalender dengan tahunnya berjumlah 18 bulan yang tiap bulannya adalah 20 hari, dan satu bulan yang berjumlah 5 hari sehingga jumlah hari pertahun adalah 365 hari. Mereka juga telah mengembangkan matematika, menggunakan sistem bar (+5) dan dot (atau titik = 1). Bentuk matamatika yang dikembangkannya didasarkan atas vigesimal (20) daripada sistem desimal. Selain itu, astronomi juga merupakan salah satu ilmu yang mereka kembangkan 3) Peradaban Teolihuacan dan Toltec di Amerika Tengah. Peradaban Teotihuacan yang didukuhg oleh sekitar 200.000 penduduk bermukim di lembah-lembah Meksiko tengah. Mereka mengembangkan peradaban dagang berpusat di Teoticuacan. Kota ini juga berfungsi sebagai pusat agama yang mengundang pejiarah dari kawasan Amerika Tengah. Di pusat kota dibangun piramida bulan dan matahari. Piramida matahari yang terbuat dari bata merah dan dilapis dengan batu memiliki panjang 700 kaki dan tinggi 200 kaki. Piamida bulan juga dibanggun dengan konstruksi yang hampir sama namun dengan ukuran yang lebih kecil. Pada kuil yang lebih kecil, penduduk dan pendatang melakukan pemujaan pada dewa hujan dan dewa ular, yang mereka sebut Quetzalcoatl. Makanan pokok penduduk adalah jagung. Peradaban Teotihuacan jatuh pada tahun 700 M akibat serbuan bangsa barbar. Pada dua ratus tahun kemudian terjadi persaingan antar berbagai suku bangsa yang memasuki kawasan ini yang menyebabkan berakhirnya zaman keemasan Mesoamerika. Di antara bangsa yang bersaing, bangsa Toltec adalah yang paling kuat dan kemudian membentuk pemerintahan konferderasi dengan mendasarkan pada peradaban pendahulunya. Raja Toliptzin (980-1000 M) yang bergelar Quetzalcoatl atau pemimpin agama memperluas hegemoninya atas seluruh Mexico bagian tengah dan membangun ibukota di Tula. Sepeninggamya raja ini Tula direbut oleh bangsa barbar Chichimec tahun 1224 M. Kemudian bangsa Chichimec ditaklukkan oleh bangsa Aztec sebagai bangsa yang gemar perang. Bangsa Aztec menciptakan peradaban terakhir di Meksiko sebelum datangnya bangsa-bangsa Eropa. Peradaban Aztec. Setelah merebut kekuasaan dari bangsa Chichimec, bangsa Aztec mendirikan ibukota di Tenochitiliin. Dengan mengadopsi budaya Toltec, bangsa Aztec meluaskan wilayahnya hingga menguasai seluruh daratan Meksiko serta menguasai beberapa bangsa taklukkan. Ibukota Aztek berkembang pesat sebagai pusat dagang. Dengan pesatnya perdagangan kelas pedagangpun tumbuh dengan pesat seningga membentuk lapisan tersendiri. Mereka menjual barang-barang mewah seperti katun, koka, kulit dan perhiasan emas. Kaisarnya yang terkenal adalah Montezuma II (1502-1520 M) dianggap oleh sejarawan memiliki lambang-lambang kebesaran dibandingkan raja-raja Eropa pada periode yang sama. Bangsa Aztek adalah bangsa yang gemar perang. Bagi mereka perang merupakan bagian dari budaya sehari-hari serta bagian dari sistem kepercayaannya, Mereka menyembah banyak dewa (politheis). Huitzilopochtli adalah dewa matahari yang paling besar. Mereka percaya bahwa matahari adalah sumber kehidupan dan harus terus dipelihara agar terus beredar di orbitnya dan berputar, terbit dan tenggelam. Untuk itu diperlukan pelumas yang murni yaitu darah manusia. Mereka yakin bahwa pengorbanan manusia merupakan tugas suci dan wajib dilakukan agar dewa matahan tetap memberikan kemakmuran bagi manusia. Upacara pengorbanan dilakukan di altar di puncak piramida dengan cara mengambil jantung korban oleh pendeta-pendeta. Upacara pengorbanan manusia juga dilakukan secara niassal dengan membunuh banyak korban.

Ada tiga hipotesis yang dilakukan para antropolog mengenai alasan pengorbanan manusia, disarnping alasan untuk pengorbanan pada dewa. Pertama, pengorbanan manusia dilakukan untuk mengurangi jumlah penduduk terutama sejak jumlah tawanan perang meningkat dengan pesat dibanding dengan tingkat kelahiran. Kedua, adalah untuk memberikan rakyat mayat-mayat yang telah dikorbankan sebagai sumber protein dan vitamin. Hipotesis ini sangat lemah sebab bangsa Aztek menghasilkan banyak tumbuhan jagung dan kacang-kacangan dan tomat, serta memelihara artjing, ayam dan kalkun. Ketiga, yang lebih rasional, adalah untuk menakut-nakuli para pembangkang dan pemberontak agar mereka tidak melakukan perlawanan terhadap kekuasaan raja. Para tawanan perang banyak yang dijadikan korban dalam lumlah besar untuk dewa matahari. Orang-orang yang bersalah juga menjadi sasaran untuk jadi korban seperti jendral yang gagal dalam memimpin perang, para koruptor, hakim yang keliru membuat keputusan serta pejabat negara yang berbut salah, termasuk orang yang memasuki daerah terlarang di istana raja. Raja Montezutna II pernah mengorbankan sejumlah 5100 korban dalam upacara peringatan ken;iikan tahtanya. Stratifikasi Sosial Bangsa Aztec. Pada awal migrasi ke Meksiko tidak terdapat pelapisan atau Stratifikasi sosial karena semua golongan adalah miskin. Tidak diketahui dengan pasti latarbelakang timbulnya Stratifikasi sosial ini. Menurut lagenda Aztec, masyarakat dibagi ke dalam beberapa golongan. Golongan peitama adalah keluarga raja dengan puncak pimpinan adalah kaisar. Kaisar dibantu oleh golongan bangsawan atau pejabat kekaisaran yang bertindak seperti golongan feodal Eropa pada zaman pertengahan. Para pangeran atau bangsawan disebut techutli. Dibawah golongan bangsawan adalah golongan para tentara atau prajurit. Golongan ini mendapatkan kedudukan istimewa dalam negara karena merekalah yang mampu menangkap tawanan untuk dijadikan budak atau korban untuk dewa. Bila mereka gagal melakukan tugas mereka akan dijadikan buruh atau bahkan dijadikan korban untuk dewa. Kelas dibawah prajurit adalah warga biasa yang disebut maceuatli atau pekerja. Golongan ini berfungsi sebagai petani, tentara rendahan serta buruh untuk membangun kuil, jalan jembatan dan lain-lain. Dibawah mereka adalah golongan pekerja yang tidak memiliki
tanah atau disebut thalmaitl Golongan ini memiliki hak kewarganegaraan dan lebih tinggi dari budak. Golongan paling bawah adalah budak atau disebut tlatocotin. Golongan ini juga memiliki hak-hak tertentu, yang berbeda dengan golongan budak di Eropa. Mereka diperbolehkan menyembah dewa dan memiliki tanah atas kemampuan sendiri. Semua golongan masyarakat menyembah dewa yang sama Huitzilopochtli dan dewa-dewa laiiinya tetapi dengan kuil yang berbeda-beda, Upacara pengorbanan dipimpin oleh pendeta yang sering juga berfungfsi sebagai dukun yang meramalkan nasib seseorang pada masa yang akan datang. Pergantian raja tidak dilakukan menurut hierarld atau keturunan melainkan berdasarkan pemilihan. Walau anak tertua menjadi prioritas untuk dipilih, aspek ketrampilan dan kecakapan merupakan dasar pemilihan raja. Seni Bangunan Aztec. Bangsa Aztec memiliki seni bangun (arsitektur) yang amat tinggi. Ketika bangsa Spanyol datang ke k;ota Tenochtitlan (sekarang Mexico City) mereka menyaksikan sendiri kemajuan yztng telah dicapai bangsa ini. Di kota Tenichititlan terdapat bangunan-bangunan yang memiliki nilai arsitektur amat tinggi seperti aquaduc (bangunan air), empat jaringan jalan raya menuju kota, jalan-jalan lebar serta kanal yang melintasi kota serta jembatan di atasnya. Bangunan-bangunan itu dibangun dengan menggunakan teknologi tinggi menurut ukuran zaman itu. Di tengah pusat kota dibangun kuil besar sebagai pusat persembahan terhadap dewa Huitzilopochtli. Tinggi bangunan itu 30 M, terdiri dari tiga tingkat yang masing-masing tingkat memiliki 120 anak tangga. Dibangunnya jalan-jalan serta kanal-kanal yang lebar adalah untuk memudahkan lalu lintas orang dan barang dagangan. Mereka memperjualbelikan kalkun, bebek, ayam, kelinci dan rusa. Hasil pertanian yang diolah di ladang-ladang pertanian adalah alpukat, kacang merah dan jagung. Mereka juga membuat kerajinan dari emas dan perak untuk perhiasan. Dari kegiatan dagang dan jenis barang dagangan yang diperjualbelikan serta sarana penunjang yang dibangunnya para ahli berkesimpulan bahwa bangsa Aztec memiliki peradaban tinggi.
Peradaban Inca di Peru. Peradaban Inca berkembang di sepanjang belahan barat Amerika Selatan terutama di Peru. Seperti halnya bangsa Aztec, bangsa Inca adalah bangsa yang memiliki watak miiiter sehingga perluasan wilayah imperium dilakukan dengan cara peperangan. Inti peradaban bangsa Inca adalah pertanian yang berkembang antara tahun 600-1000 M. Mereku membuat sistem terasering untuk menahan longsor dan irigasi untuk menahan banjir. Untuk mengolah tanah mereka menggunakan bajak yang tebuat dari perunggu Tanaman yang ditanam adalah kacang-kacangan, jagung, merica, tomat, kentang putih. Hasil pertanian bukan hanya untuk memenuhi konsumsi petani melainkan juga untuk memberi makan tentara dalam jumlah besar, golongan birokrat dan ribuan buruh pabrik. Minuman khas mereka adalah chicha yaitu semacam bir yang dibuat dari jagung. Bangsa Inca adalah bangsa imperialis yang menaklukkan dan menguasai bangsa-bangsa tetangganya dengan kekuatan miiiter. Dengan demikian pemerintahannya imperium militeristis. Ketika raja Pachacuti Inca (1438-1471 M) dan anaknya Topa Inca (1471 -1493) berkuasa, wilayah Inca diperluas dengan menaklukkan bangsa-bangsa sekitaraya yang berdiam di Equador, Colombia dan Chile, Berbeda dengan bangsa Aztec yang mengontrol ‘ rakyat jajahan dengan teror bangsa Inca melakukannya dengan penyatuan imperium. Raja mereka memaksa penduduknya dan bangsa yang ditaklulckannya menggunakan bahasa nasional Quechwa (diucapkan keshwa) serta menyembah dewa negara yaitu dewa matahari. Dalam menjalankan pemenntahan imperium pemimpin lokal dilibatkan dalam birokrasi pusat pemenntahan imperium melalui kebijaksaaan kolonisasi yang disebut mitima. Untuk mempertahankan kesatuan imperium mereka membangun jalan-jalan lebar yang menghubungakan pusat pemenntahan dengan derah-daerah yang ditaklukkannya. Jalan-jalan tersebut akan memudahkan lalu lintas tentara untuk memadamkan pemberontakan atau juga untuk memudahkan lalu lintas penduduk dari satu tempat ke tempat lain. Dapat disimpulkna bahwa dalam menjalankan sistem pemerintahan bangsa Inca lebih maju dibandingkan dengan bangsa Aztec dan bangsa Mesoamerika. Walaupun dalam bidang matematika dan astronomi tidak unggul dibandingkan bangsa Aztec dan Mesoamerika bangsa Inca memiliki keunggulan di bidang sent bangun, sepert halnya dalam pembuatan tekstil dan keramik. Pembangunan benteng-benteng pertahanan dan jalan-jalan raya yang lebar menunjukkan bahwa mereka telah memiliki kemampuan yang tinggi dalam mengatur jalannya pemerintahan. Raja tinggal di istana yang indah yang dibangun dengan batu utuh atau monoilith yang diukir. Dalam menjalankan pemerintahannya raja bersifat “sosialis”. Hasil surplus pertanian daerah subur didistribusikan ke daerah yang kekurangan. Di bidang sosial Raja sangat menaruh perhatian pada aspek perkawinan. Laki-laki atau perempuan yang sudah dewasa dan belum memiliki pasangan dipilihkan orang lain, lalu dikawinkan dalam upacara umum. Dalam aspek religi bangsa Inca percaya pada dewa matahari. Raja-raja mereka dipercaya memiliki hubungan genealogis atau asal usul keturunan dengan matahari. Hanya tidal: diketahui dengan pasti apakah bangsa Inca juga melakukan upacara pengorbanan manusia seperti bangsa Aztec.

SEJARAH



SEJARAH YUNANI DAN ROMAWI

A. YUNANI KUNO

Yunani terletak diujung tenggara Benua Eropa. Sebagian besar kepulauan di Laut Aegea dan Laut Ionia masuk wilayah Yunani. Bangsa Yunani terbentuk dari percampuran bangsa pendatang dari laut Kaspia dan dan penduduk asli yang terdiri dari petani. Mereka membentuk suatu kelompok – kelompok kota yang disebut Polis. Polis-polis yang terkenal adalah : Athena, Sparta dan Thebe.
Polis-polis yang terkemuka di Yunani :
1. Polis Athena memimpin Yunani dari tahun 450-404 SM, pada masa ini kehidupan dalam masyarakat demokratis, bebas berpikir dan berkarya. Dan muncul filosof-filosof besar yang terkenal : Socrates.
2. Polis Sparta, memerintah Yunani dari tahun 404 SM. Bangsa Sparta memerintah secara Militer dan kekerasan. Pada masa ini ilmu tidak berkembang.
3. Polis Thebe memerintah Yunani 371 SMolis Thebe berhasil mengalahkan polis SpartaAnatara polis-polis ini selalu berperang sehingga akhirnya Yunani pun menjadi lemah.Yunani berhasil dikuasai oleh Filipus Raja Macedonia pada tahun 338 – 336 SM.
Letak geografis
Letak geografis Yunani sekarang sama dengan Yunani kuno yang kita bahas. Yunani terletak di Ujung Selatan Semenanjung Balkan. Selain di daratan tersebut wilayahnya juga meliputi pulau di Laut Aegeia. Batas-batas Yunani sekarang ini : utara berbatasan dengan Albania, Macedonia, Bulgaria dan Turki, timur adalah Laut Aegeia, selatan adalah Laut Tengah, dan barat adalah Laut Ionia.
Sebagian besar wilayah Yunani bergunung-gunung sehingga antar wilayah terpisah antara satu dengan yang lain. Tiga puluh prosen daerahnya berupa daratan rendah yang terdapat di dekat laut dan terbentuk oleh endapan lumpur sungai. Sisanya berupa jazirah yaitu Peloponesos dan Attica. Gunung-gunung dan teluk-teluk di Yunani yang tak terhitung banyaknya pada waktu itu menghalangi komunikasi melalui darat. Lembah-lembah dan daratan rendah yang terpisah-pisah merupakan unit-unit geografis dan ekonomi yang bersifat alami, dan menjadi pemisah kesatuan unit politik. Kesatuan politik itu disebut Polis atau Negara Kota (City State) yang wilayahnya meliputi kota itu sendiri dan daerah-daerah sekitarnya. Tanah Yunani yang bergunung-gunung pada umumnya kurang subur.
Di lereng pegunungan masyarakat dapat menanam gandum serta anggur. Untuk mencari daerah yang subur maka para petani (disebut Colonus) meninggalkan negerinya dan mendirikan daerah koloni di sekitar Yunani. Daerah koloni Yunani antara lain terdapat di Italia Selatan, Mesir, Palestina dan Asia Kecil (Turki sekarang). Selain kegiatan pertanian, masyarakat Yunani juga mengembangkan perekonomian melalui kegiatan pelayaran dan perdagangan karena letaknya yang strategis di perairan Laut Tengah.

B. ROMAWI KUNO
Romawi Kuno adalah sebuah peradaban yang tumbuh dari negara-kota Roma didirikan di Semenanjung Italia di sekitar abad ke-9 SM. Selama keberadaanya selama 12 abad, kebudayaan Romawi berubah dari sebuah monarki ke sebuah republik oligarki sampai kekekaisaran yang luas. Dia datang untuk mendominasi Eropa Baratdan wilayah sekitar di sekitar Laut Tengah melalui penaklukan danasimilasi. Namun beberapa faktor menyebabkan kemerosotannya. Sebelah barat kekaisaran, termasuk Hispania, Gaul, dan Italia, akhirnya pecah menjadi kerajaan merdeka pada abad ke-5; kekaisaran timur, diatur dari Konstantinopel, disebut sebagai Kekaisaran Romawi Timur setelah tahun 476, tanggal tradisional “kejatuhan Romawi” dan kelanjutannya Zaman Pertengahan.
Romawi ialah peradaban dunia yang letaknya terpusat di kota Roma masa kini. Peradaban Romawi dikembangkan Suku Latia yang menetap di lembah Sungai Tiber. Suku Latia menamakan tempat tinggal mereka ‘Latium’. Latium merupakan kawasan lembah pegunungan yang tanahnya baik untuk pertanian. Penduduk Latium kemudian disebut bangsa Latin. Pada mulanya, di daerah Latium inilah bangsa Latin hidup dan berkembang serta menghasilkan peradaban yang tinggi nilainya. Kota Roma yang menjadi pusat kebudayaan mereka terletak di muara sungai Tiber. Waktu berdirinya Kota Roma yang yang terletak di lembah Sungai Tiber tidak diketahui secara pasti. Legenda menyebut bahwa Roma didirikan dua bersaudara keturunan Aenas dari Yunani, Remus dan Romulus.
Peradaban Romawi seringkali dikelompokan sebagai “klasik antik” bersama dengan Yunani kuno, sebuah peradaban yang menginspirasikan banyak budaya Romawi Kuno. Romawi Kuno menyumbangkan banyak kepada pengembangan hukum, perang, seni, literatur, arsitektur, dan bahasa dalam dunia Barat, dan sejarahnya terus memiliki pengaruh besar dalam dunia sekarang ini.
Bangsa Romawi yang semula petani, setelah mengalahkan penguasa Etruskia kemudian menjadi bangsa penguasa besar dengan manaklukan wilayah yang luas sampai ke Laut Tengah. Bangsa yang semula petani ini kemudian menjadi masyarakat kapitalis dan materialis. Selain sebagai bangsa yang suka dengan perang bangsa Romawi juga mengumpulkan kekayaan sebagai modal usaha. Mereka membali ladang-ladang dan kemudian penggarapannya dilakukan oleh para budak yang didatangkan dari daerah-daerah jajahan.

Letak Geografis
Romawi merupakan tempat kuno di Eropa yang menjadi sumber kebudayaan Barat. Terletak di Semenanjung Apenina (sekarang Italia). Batas-batasnya adalah :
• Sebelah Utara semenanjung Apenina bersambung dengan daratan Eropa yang terdapat pegunungan Alpen sebagi batas alam yang memanjang.
• Sebelah Barat Laut yang memisahkan Italia dengan Perancis.
• Sebelah Utara memisahkan Italia dengan Swiss dan Austria.
• Sebelah Timur Laut dengan Yugoslavia.

Kadaan alam
• Romawi terletak di Semenanjung Apenina (Italia)
• Semenanjung Apenina terbagi menjadi 2 daratan.
• Semenanjung Italia memiliki garis pantai yang panjang yaitu 2000 mil.
• Kebudayaan yang berkembang adalah kebudayaan laut (sebagian besar penduduknya bermata pencaharian pedagang dan nelayan)

Perkembangan Romawi
• Bangsa Romawi = percampuran antara bangsa Latin dan bangsa Etruska.
• Bangsa Etruska mendirikan polis (Negara kota) jumlah = 17 buah (salah satunya polis Romawi).
• Polis Romawi pada awalnya hanya meliputi kota Roma. Menurut cerita lama, Kota Roma didirikan oleh Romus dan Romulus tahun 753 SM.
• Pada awalnya pemerintahan dipegang oleh seorang raja tetapi tahun 510 terjadi pemberontakan, dan diubah menjadi republik.

C. GEOGRAFI SEJARAH YUNANI
Orang Yunani tinggal jazirah Balkan yang paling ujung yang menjorok ke laut. Secara geografis yunani mewujudkan suatu keutuhan dengan ciri-ciri alami yang lain dibandingkan dengan daerah balkan lainnya. Daerah yunani dari utara sampai ke selatan dipenuhi dengan pernukitan batu kapur. Banyak pantai-pantai yang berkelok-kelok mengakibatkan banyaknya teluk dengan pelabuhan-pelabuahan alam yang baik untuk pelayaran dan perniagaan. Kebanyakan penduduk yunani hidup di daerah penggiran pantai karena miskinnya daerah perdalaman yang penuh bebatuan sehingga tanaman jarang yang tumbuh.
Wilayah Yunani memiliki keadaan alam yang cukup unik, beragam dan kontras, antara daratan dengan lautan yang mengelilinginya, pegunungan yang ganas dan dingin di satu sisi dengan lembah-lembah sungai yang subur dan senantiasa disinari matahari di sisi lainnya. Kondisi alamnya dikenal tidak mempunyai kekayaan yang melimpah. Keadaan alam inilah yang kemudian diperkirakan membentuk masyarakat dengan perbedaan watak yang beragam dan kontras pula.
Ada beberapa keuntungan negeri Yunani mengarah ke Mediterian, diantaranya perkembangan peradaban terlebih dahulu muncul di daerah Asia, di sana telah ada pelabuhan-pelabuhan dagang yang ramai, sehingga penduduk Yunani bisa berinteraksi dengan penduduk yang ada di sekitar mediterian. Di tambah alam geografinya, telah memunculkan berbagai Kesatuan politik yang disebut Polis dan Negara Kota (City State) yang wilayahnya meliputi kota itu sendiri dan daerah-daerah sekitarnya polis yang lokasinya terpisah satu sama lainnya. Isolasi seperti itu lebih memudahkan perkembangan peradaban kota-kota yang tidak banyak terganggu oleh serbuan musuh dari luar maupu dari dalam.
Sejarah Yunani banyak dipengaruhi sifat-sifat gunung yang ada di wilayah semenanjung Balkan. Yunani dibatasi oleh deretan pegunungan dari jazirah Balkan ; fungsinya mengamankannya dari serbuan musuh dari luar. Puncak yang tertinggi bernama olimpus yang oleh orang yunani kuno dipandang sebagai tempat para dewa mereka. Gunung-gunung dan teluk-teluk di Yunani yang tak terhitung banyaknya pada waktu itu menghalangi komunikasi melalui darat. Lembah-lembah dan daratan rendah yang terpisah-pisah merupakan unit-unit geografis dan ekonomi yang bersifat alami, dan menjadi pemisah kesatuan unit politik.
Struktur Geografis Yunani adalah kompleks dan sangat beragam. Di wilayah yang kecil dan ditambah berpulau-pulau ini daerah satu dengan yang lain dipisahkan oleh gunung kapur, lembah curam atau selat. Keadaan geografis seperti ini berbeda dengan Mesir atau Mesopotamia yang relatif terbuka dan datar bergurun pasir yang secara militer menguntungkan untuk kontrol dari Pusat. Dengan keadaan yang terpisah-pisah itu maka setiap tempat (topos) menjadi istimewa, punya karakter, punya genius atau spirit, dan spirit itu dianggap menghasilkan tatanannya sendiri, yang pada gilirannya nanti dipersonifikasikan sebagai dewa-dewa yang menguasai tempat itu. Kepercayaa Yunani mengenal banyak dewa yang berhimpun menjadi sebuah keluarga, kumpulan itu disebut sebagai Pantheon ( “Pan” = perhimpunan, “theon” = dewa). Gagasan pantheon ini sebenarnya adalah gagasan politis untuk menyatukan daerah-daerah yang amat beragam tadi menjadi sebuah kerajaan besar di bawah Alexander.
Penduduk Yunani sangat giat berkerja, hal ini dipengaruhi oleh suasana alam yang indah pada musim panas yang disebabkan oleh angin yang bertiup dari negeri Rusia, sebaliknya udara pada musim panas sangat kering di negerinya. Ditambah lagi adanya tambang emas dan besi yang menawarkan cukup pekerjaan sebagai pengganti dari ketandusan tanah yang selit untuk pertanian dan perkebunan. Selain kegiatan pertanian, masyarakat Yunani juga mengembangkan perekonomian melalui kegiatan pelayaran dan perdagangan karena letaknya yang strategis di perairan Laut Tengah. Ketandusan tanah yang dimiliki bangsa Yunani telah mengilhami mereka untuk berlayar dan kolonis di berbagai dunia kuno di laut tengah. Dengan demikian, penduduk yunani banyak memperoleh pengetahuan dari daerah-daerah yang ia kunjungi disekitar mediterian, sehingga dapat dikatakan “ alamnya telah memberi rangsangan untuk menjadikan mereka ahli-ahli pikir yang paling subur di dunia Barat Kuno.
Keadaan alam memiliki andil yang tidak kecil dalam pembentukan peradaban Yunani. Keadaan geografis ini juga mempermudah adanya desentralisasi politik. Gunung-gunung dan teluk-teluk di Yunani yang tak terhitung banyaknya menghalangi komunikasi melalui darat. Lembah-lembah dan dataran-dataran rendah yang terpisah-pisah merupakan unit-unit geografis dan ekonomi yang bersifat alami. Juga merupakan pemisah kesatuan unit politik yang disebut “polis” atau negara kota, yang wilayahnya meliputi kota itu sendiri dan daerah-daerah sekitarnya.
Meskipun orang Yunani harus hidup dalam berbagai kesulitan alam, tetapi mereka tidak tercepit dan hidup celaka. Dengan keadaan seperti itulah penduduk Yunani bisa mengarungi lautan Tengah. Dengan alam seperti itu, penduduk Yunani telah menguasai wilayah yang ada di sekitar laut Tengah dan melakukan kolonialisasi, menjual hasil tambang dan hasil lautnya dan “mengimpor” segala kebutuhannya seperti makanan pokok atau segala yang berhubungan dengan pertanian yang tidak bisa tumbuh di negrinya.
Tanah Yunani yang bergunung-gunung pada umumnya kurang subur. Di lereng pegunungan masyarakat dapat menanam gandum serta anggur. Untuk mencari daerah yang subur maka para petani (disebut Colonus) meninggalkan negerinya dan mendirikan daerah koloni di sekitar Yunani. Daerah koloni Yunani antara lain terdapat di Italia Selatan, Mesir, Palestina dan Asia Kecil (Turki sekarang). Dari kegiatan tersebut muncullah istilah kolonialisme. Antar kaum kolonis dengan negeri induknya tetap terjalin hubungan.

D. GEOGRAFI SEJARAH ROMAWI
Induk kerajaan Romawi ialah Italia sekarang yang menempati jazirah Apenina, bersama pulau Sisilia, jazirah tersebut terbentuk seperti kaki yang meyipak bola. Secara geografis keduanya mewujudkan jembatan terputus yang membujur utara-selatan dan membagi laut tengah atas dua bagian barat dan bagian timur.
Kondisi alam Romawi ( Italia ) secara geologis mirip dengan kondisi alam Yunani. Hal ini di lihat dari banyaknya pegunungan. Pegunungan yang ada pada masing-masing daerah memiliki fungsi yang sama sebagai pelindung dari serangan musuh dari luar, tapi di utara Romawi terdapat lembah dan sungai yang menghubungi daerahnya dengan Eropa tengah.
Tanah di sepanjang jazirah apenina tak sekering dan segundul tanah di negeri Yunani. Tepi pantainya berhutan lebat dan perumputan untuk ternak sejak zaman kuno. Sungai Tiber yang berada di tengah-tengah Italia membentuk lembah di mana kota Roma dapat berkembang dengan baik dan disanalah kemudian berkembang peradaban bangsa Latin.
Di bandingkan dengan negeri Yunani, pantai-pantai di Italia tidak mempunyai pelabuhan akan tetapi pantai-pantai baratnya memiliki banyak teluk yang baik untuk pendaratan kapal-kapal layar di zaman kuno. Lemboh po yang ada di timur laut negeri pun memiliki pelabuhan yang ramai perdagangannya dengan pantai-pantai barat Yunani.
Dari uraian sifat-sifat geografis Italia di atas, telah menentukan jalannya sejarah bangsa Romawi dari zaman ke zaman. Di Italia utara dapat dimasuki bangsa-bangsa yang berasal dari Eropa tengah dan pantai timur berlabuhlah para imigran Yunani dan Asia Kecil. Orang-orang Italia awal terdiri dari banyak suku yang masing-masing mempunyai bahasa dan kebudayaan sendiri. Pemukim yang paling awal adalah Suku Liguria kemudian berdatangan Suku Umbria, Latin dan Samnite yang kemungkinan berasal dari EropaTengah. Setelah itu datanglah Suku Etruska dari Asia Kecil lalu orang-orang Kartago dan Yunani yang mendirikan koloninya di Italia Selatan. Iklim yang baik untuk tetumbuhan yang hijau sepanjang tahun menjadikan penduduk Italia sebagai pengembala dan petani yang makmur.
Orang Romawi senang menciptakan sesuatu secara besar-besaran karena mereka suka sesuatu yang megah, mewah, dan monumental, serta menarik perhatian. Semua hasil karya budaya terutama karya seni rupa, baik berupa seni bangunan, seni patung atau relief, maupun seni lukisnya dibuat serba besar, megah, dan penuh hiasan. Orang-orang Romawi menciptakan karya teknik bangunan yang menggumkan, seperti bangunan saluran air , jembatan, gedung besar untuk balai pertemuan dan pasar, bangunan untuk olahraga dan pentas seni (thermen, theater, amphitheater). Selain bangunan diatas, juga terdapat banguan kuil untuk persemayam dewa. Orang Romawi melanjutkan pengetahuan orang Yunani antara lain bangunan dengan kontruksi lengkung untuk membuat ruangan-ruangan menjadi luas.
Lokasi jazirah Apenina yang melintang di bagian tangah laut tengah sebenarnya bukan jaminan bahwa penduduk di situ mengerti pentingnya lautan untuk berdagang dan strategi perluasan wilayah. Sebelum pembauran antara orang Romawi dengan orang Yunani, tidak ada keinginan bagi orang Romawi terhadap perniagaan laut di karenakan jalur ke Eropa Tengah sangat terbuka lebar ditambah lagi pengetahuan tentang kelautan yang belum memadai pada saat itu. Kesadaran itu baru tumbuh setelah banyaknya kekalahan yang terjadi dan hilangnya daerah kekuasaan bagian selatan yang direbut oleh orang-orang Kartago dan yunani yang menyerang dari laut.
Kesadaran itu membuat orang Romawi terdorong untuk melakukan ekspansi ke daerah lain. Daerah yang harus dikuasai terlebih dahulu sebelum menguasai lautan tengah ialah yunani di italia bagian selatan dan selatan jazirah Balkan. Di dalam wilayah Yunani, perperangan antar polis marak-maraknya terjadi sehingga penguasa yunani meminta bantuan kepada raja Seleucid di Asia ( Macedonia ). Politik yang dipakai oleh orang romawi ialah mendamaikan pereperangan antar polis, sehingga yunani dapat dikuasai pada abad ke-2 SM.
Sambil berekspansi ke luar daerah, kerajaan romawi juga belajar dari hal-hal yang dirasa baik dari daerah-daerah yang dikuasainya. Seperti penerapan sistem polis di Roma. Meskipun alam di Romawi tidak seperti di Yunani yang berbukit-bukit, tetapi penerapan itu dapat berlansung selama dua abad setelah penaklukan Yunani. Kemudian tatanan pemerintahan ini juga diterapkan di wilayah jajahannya yang ada di Eropa.

E. NEGARA KOTA (CITY – STATE)
Jika peradaban kuno di Asia dan Afrika memiliki pola umum yaitu merupakan peradaban lembah sungai dengan kegiatan ekonomi yang utama adalah pertanian (agraris) maka peradaban Yunani maupun Romawi sebagai akar budaya peradaban Eropa menyimpang dari pola umum. Di Yunani dan Romawi lembah-lembah dan daratan rendah yang terpisah-pisah merupakan unit-unit geografis dan ekonomi yang bersifat alami, dan menjadi pemisah kesatuan unit politik. Kesatuan politik itu disebut Polis dan Negara Kota (City State) yang wilayahnya meliputi kota itu sendiri dan daerah-daerah sekitarnya.
Polis yang berkembang mula-mula di daratan Yunani adalah kota perdagangan Mycena (yang semula merupakan daerah koloni kerajaan Kreta). Kemudian berkembanglah ratusan polis di Yunani. Hubungan antar polis di Yunani antara lain dalam perdagangan maupun pertukaran ide/gagasan yang kemudian membentuk peradaban Yunani. Masyarakat Yunani bangga sebagai warga kota, mereka merasa Superior sedangkan yang tinggal di luar polis dianggap sebagai bangsa ”barbar”. Rasa Superior itu kemudian tampak pada masyarakat yang tinggal di polis-polis terkemuka Yunani antara lain Sparta dan Athena. Bangsa Yunani sulit bersatu karena antar polis saling bersaing untuk memperebutkan puncak kekuasaan. Namun pada saat menghadapi ancaman bangsa lain antara polis Sparta dan Athena dapat ”bersatu” sehingga memperoleh kemenangan.
Tempat dimana politik Yunani dijalankan disebut polis atau negara kota dan perkembangan yang paling besar ditemukan di Athena. Negara kota berbentuk persekutuan namun Yunani sendiri tidak pernah membentuk suatu unit politik selama periode klasik.politik baru muncul saat negara kota berada diambang kehancuran. Hal ini terjadi karena adanya beberapa peristiwa, seperti perselisihan internal antar warga negara, konflik eksternal antar kota yang berkepanjangan, dan serangan yang gencar dari kekuatan-kekuatan luar (pertama dari Macedonia dan kemudian dari Romawi). Orang-orang Yunani sangat berlebihan dalam hal politik.
Athena merupakan komunitas terbesar dengan luas wilayah kira-kira 1000 mil persegi atau sama dengan ½ bagian dari negara modern Delaware. Apabila suatu saat orang-orang ditugaskan untuk mejadi juri, kemudian duduk di lembaga legislatif, dan menempati fungsi sipil yang lain di kemudian hari maka hanya akan ada sedikit waktu yang produktif untuk bekerja. Sebagian besar dilakukan oleh para budak dan penduduk asing. Karena tanpa mereka sistem yang ada tidak akan mampu untuk memproduksi kelebihan yang dibutuhkan untuk membiayai para politisi. Namun mereka tidak diijinkan untuk memiliki lahan sendiri karena adanya sistem kewarganegaraan penuh.
Sedangkan Romawi merupakan peradaban dunia yang letaknya terpusat di kota Roma — masa kini. Peradaban Romawi dikembangkan Suku Latia yang menetap di lembah Sungai Tiber. Suku Latia menamakan tempat tinggal mereka ‘Latium’. Latium merupakan kawasan lembah pegunungan yang tanahnya baik untuk pertanian. Penduduk Latium kemudian disebut bangsa Latin. Pada mulanya, di daerah Latium inilah bangsa Latin hidup dan berkembang serta menghasilkan peradaban yang tinggi nilainya. Kota Roma yang menjadi pusat kebudayaan mereka terletak di muara sungai Tiber. Waktu berdirinya Kota Roma yang yang terletak di lembah Sungai Tiber tidak diketahui secara pasti. Legenda menyebut bahwa Roma didirikan dua bersaudara keturunan Aenas dari Yunani, Remus dan Romulus
Awalnya Romawi merupakan negara kota yang bersaing kekuatan dengan negara kota lainnya di semenanjung Italia. Romawi sedikit demi sedikit memperluas kekuasaan. Banyak perlawanan yang terjadi dalam perluasan dominion Romawi. Perluasan wilayah Romawi banyak dipengaruhi oleh pemikiran Yunani. Perluasan Romawi dengan perang dan penaklukan diikuti dengan dislokasi ekonomi antara pihak kaya dan miskin yaitu dengan beban pajak, kredit, menambah kekayaan pemilik tanah pada saat perang dan rekontruksi. Kekaisaran Romawi terbentuk dari sebuah komunitas pertanian kecil dengan perdagangan yang kecil dan strata sosial yang kaku. Tetapi kondisi geografi yang mendukung, kekayaan alam, kemenangan atas koloni sangat membantu transisi yang cepat dan komplek menuju periode kemakmuran.

A. KESIMPULAN
Peradaban Yunani dan Romawi merupakan fondasi kebudayaan Eropa (Barat). Jika peradaban Mesir adalah hadiah dari Sungai Nil, demikian pula Mesopotamia dari Sungai Efrat dan Tigris, maka peradaban Yunani dan Romawi adalah ‘pemberian’ dari lingkungan geografi di sekitar Laut Tengah. Wilayah ini merupakan dunia tersendiri, baik iklimnya yang khas (disebut iklim Laut Tengah) maupun tumbuh-tumbuhannya, berbeda dengan yanga ada di daerah lain. N. Daldjoni melukiskannya sebagai pulau di tengah-tengah Dunia Kuno. Pantai-pantainya berbatuan keras. Dalam musim dingin, Laut Tengah terkenal praharanya yang dahsyat. Meski demikian, lautan itu pernah berfungsi sebagai jalan raya dunia. Kondisi itulah yang melahirkan mental bangsa Yunani yang memposisikan dirinya tersendiri, tidak bergantung pada alam lingkungannya, sehingga berupaya keras berpikir dan berperilaku dalam upaya eksistensinya.
Situasi polis yang selalu saling menyerang (perang) menyebabkan pelatihan fisik (militer) menjadi fokus pembinaan, utamanya di Sparta dengan kebijakan wajib militernya. Sementara Athena lebih berfokus (bukan mengabaikan militer) pada dunia non-militer, utamanya soal kebudayaan. Walhasil, di polis yang terakhir ini terlahir sejumlah filsuf dan pemikir besar Yunani yang ‘abadi’. Di antara para pemikir itu ialah Socrates, Plato, dan Aristoteles yang banyak diperbincangkan ide-idenya sampai sekarang.
Wilayah Yunani dan wilayah Romawi merupakan wilayah yang memiliki kondisi alam ang berbeda meskipun memiliki kemiripan dalam beberapa hal. Wilayah Yunani yang gersang dan tandus yang sulit untuk bercocok tanam lebih mengutamakan hasil laut dan perdagangan sambil melakukan koloni di berbagai wilayah yang ada di sekitar laut Tengah.
Wilayah Romawi yang terkenal dengan lembah sungai po dan lembah campania yang memiliki curah hujan yang cukup untuk bertani membuat masyarakatnya lebih banyak tinggal dipedalaman. Hal ini juga di dukung kurangnya pengetahuan mereka terhadap dunia pelayaran sebelum kedatangan bangsa Yunani dan Kartago. Suburnya daerah yang ada di pedalaman membuat mereka lebih suka melakukan aktivitasnya di daratan karena hasil yang mereka kelola dari pertanian sudah lebih dari cukup untuk penhidupan pada masa itu.