Quotes

Kamu menjadi inspirasi, karena kamu berani meski sendiri- 2018

19 October, 2012

Macam- macam Enzim


macam-macam enzim pada tubuh manusia


Pencernaan makanan secara kimiawi terjadi dengan bantuan zat kimia tertentu. Enzim pencernaan merupakan zat kimia yang berfungsi memecahkan molekul bahan makanan yang kompleks dan besar menjadi molekul yang lebih sederhana dan kecil. Molekul yang sederhana ini memungkinkan darah dan cairan getah bening ( limfe ) mengangkut ke seluruh sel yang membutuhkan.
Secara umum enzim memiliki sifat : bekerja pada substrat tertentu, memerlukan suhu tertentu dan keasaman (pH) tertentu pula. Suatu enzim tidak dapat bekerja pada substrat lain. Molekul enzim juga akan rusak oleh suhu yang terlalu rendah atau terlalu tinggi. Demikian pula enzim yang bekerja pada keadaan asam tidak akan bekerja pada suasana basa dan sebaliknya. Macam-macam enzim pencernaan yaitu :
1. Enzim ptialin
Enzim ptialin terdapat di dalam air ludah, dihasilkan oleh kelenjar ludah. Fungsi enzim ptialin untuk mengubah amilum (zat tepung) menjadi glukosa .

2. Enzim amilase
Enzim amilase dihasilkan oleh kelenjar ludah ( parotis ) di mulut dan kelenjar pankreas. Kerja enzim amilase yaitu :
Amilum sering dikenal dengan sebutan zat tepung atau pati. Amilum merupakan karbohidrat atau sakarida yang memiliki molekul kompleks. Enzim amilase memecah molekul amilum ini menjadi sakarida dengan molekul yang lebih sederhana yaitu maltosa.

3. Enzim maltase
Enzim maltase terdapat di usus dua belas jari, berfungsi memecah molekul maltosa menjadi molekul glukosa . Glukosa merupakan sakarida sederhana ( monosakarida ). Molekul glukosa berukuran kecil dan lebih ringan dari pada maltosa, sehingga darah dapat mengangkut glukosa untuk dibawa ke seluruh sel yang membutuhkan.

4. Enzim pepsin
Enzim pepsin dihasilkan oleh kelenjar di lambung berupa pepsinogen . Selanjutnya pepsinogen bereaksi dengan asam lambung menjadi pepsin . Cara kerja enzim pepsin yaitu :
Enzim pepsin memecah molekul protein yang kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana yaitu pepton . Molekul pepton perlu dipecah lagi agar dapat diangkut oleh darah.
5. Enzim tripsin
Enzim tripsin dihasilkan oleh kelenjar pancreas dan dialirkan ke dalam usus dua belas jari ( duodenum ). Cara kerja enzim tripsin yaitu :
Asam amino memiliki molekul yang lebih sederhana jika dibanding molekul pepton . Molekul asam amino inilah yang diangkut darah dan dibawa ke seluruh sel yang membutuhkan. Selanjutnya sel akan merakit kembali asam amino-asam amino membentuk protein untuk berbagai kebutuhan sel.
6. Enzim renin
Enzim renin dihasilkan oleh kelenjar di dinding lambung. Fungsi enzim renin untuk mengendapkan kasein dari air susu. Kasein merupakan protein susu, sering disebut keju. Setelah kasein diendapkan dari air susu maka zat dalam air susu dapat dicerna.
7. Asam khlorida (HCl)
Asam khlorida (HCl) sering dikenal dengan sebutan asam lambung, dihasilkan oleh kelenjar didalam dinding lambung. Asam khlorida berfungsi untuk membunuh mikroorganisme tertentu yang masuk bersama-sama makanan. Produksi asam khlorida yang tidak stabil dan cenderung berlebih, dapat menyebabkan radang lambung yang sering disebut penyakit ”mag”.
8. Cairan empedu
Cairan empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung dalam kantong empedu. Empedu mengandung zat warna bilirubin dan biliverdin yang menyebabkan kotoran sisa pencernaan berwarna kekuningan. Empedu berasal dari rombakan sel darah merah ( erithrosit ) yang tua atau telah rusak dan tidak digunakan untuk membentuk sel darah merah yang baru. Fungsi empedu yaitu memecah molekul lemak menjadi butiran-butiran yang lebih halus sehingga membentuk suatu emulsi . Lemak yang sudah berwujud emulsi ini selanjutnya akan dicerna menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana lagi.
9. Enzim lipase
Enzim lipase dihasilkan oleh kelenjar pankreas dan kemudian dialirkan ke dalam usus dua belas jari ( duodenum ). Enzim lipase juga dihasilkan oleh lambung, tetapi jumlahnya sangat sedikit. Cara kerja enzim lipase yaitu :
Lipid (seperti lemak dan minyak) merupakan senyawa dengan molekul kompleks yang berukuran besar. Molekul lipid tidak dapat diangkut oleh cairan getah bening, sehingga perlu dipecah lebih dahulu menjadi molekul yang lebih kecil. Enzim lipase memecah molekul lipid menjadi asam lemak dan gliserol yang memiliki molekul lebih sederhana dan lebih kecil. Asam lemak dan gliserol tidak larut dalam air, maka pengangkutannya dilakukan oleh cairan getah bening ( limfe ).

05 October, 2012

Sumantri Ngenger



Berawal keinginan Bambang Sumantri untuk mengabdi pada negara,maka Bambang Sumantri menghadap  ayahnya Resi Suwandagni di Pertapaan Arga Sekar. Begawan Suwandagni merestui puteranya, Bambang Sumantri pergi ke Mahespati. Begawan Suwandagni mantap melepaskan Sumantri putranya. Karena ia telah membekali dengan ilmu pengetahuan, ilmu pemerintahan, juga secara pisik sudah ditempa menjadi seorang perajurit yang dapat diandalkan. Sumantri juga memiliki senjata cakra pemberian dewa.

Keberangkatan Sumantri diketahui oleh adiknya, seorang raksasa bajang. Yang wajahnya menakutkan. Sang Begawan pun telah meminta pada Sumantri agar mengajak adiknya, karena adiknya sedikit banyak bisa membantu Sumantri apabila ada kesulitan yang tak bisa diselesaikan oleh Sumantri. Tetapi Sumantri tidak mau mengajak adiknya, karena menghambat menghambat perjalanan.

Sumantri pun pergi., Sukasrana walaupun tidak boleh mengikuti kepergian kakaknya. Tetapi secara diam diam Sukrasana mengikuti kakaknya walau dari jarak jauh dibelakangnya.Sesampai diistana Mahespati, Prabu Arjuna Sasra bahu dengan senang hati menerima Sumantri yang ingin mengabdikan diri pada Prabu Arjunasasrabahu, dan negerinya Mahespati. Prabu Arjunasasrabahu., saat ini sedang jatuh hati dengan seorang puteri Magada, Dewi Citrawati putri Prabu Citrawijaya.  Oleh Prabu Arjunasasrabahu, dimintanya Bambang Sumantri pergi melamar Dewi Citrawati untuk menjadi permaisuri Prabu Arjunasasrabahu.


Bambang Sumantripun berangkat ke Istana Magada. Sementara itu di Magada, keadaan nya menjadi sulit, karena Para Raja 1000 negara, tidak bergeming untuk mengepung Istana Magada. Hal tersebut terjadi karena tidak ada kepastian dari Prabu Citrawijaya, untuk menentukan lamaran siapakah yang akan diterima, sehingga  keadaan itu menjadi berlarut larut. Kedatangan Bambang Sumantri menjadikan semangat bagi Prabu Citrawijaya dan Dewi Citrawati. Dewi Citrawati sangat terpesona dengan Bambang Sumantri, ia kelihatan telah jatuh hati. Dewi Citrawati tidak mengetahui pasti, keberadaan Bambang Sumantri di Magada, apakah atas nama dirinya, atau sekedar duta seorang raja untuk melamar dirinya. Akhirnya diputuskan oleh Prabu Citrawijaya, bahwa raja raja 1000 negara, yang masih ingin melamar Dewi Citrawati, harus mengikuti sayembara. Siapa saja yang daapat mengalahkan Bambang Sumantri, akan menjadi suami Dewi Citrawati. Sumantri dapat mengalahan raja raja 1000 negara yang mengepung kerajaan Magada. Bambang Sumantri memenangkan sayembara Dewi Citrawati. Bambang Sumantri kembali ke Mahespati dengan diiringi raja raja  negara 1000 negara yang telah ditaklukkan oleh Bambang Sumantri, pada waktu perebutan Dewi Citrawati, antara lain, Patih Kalinggapati, Prabu Candraketu,Prabu Sodha,dan Patih Handaka Sumekar.


Dewi Citrawati tidak mau diserahkan kepada Prabu Arjuna Sasrabahu. Dewi Citrawati bersedia menjadi istri Prabu Arjuna Sasrabahu, asal Prabu Arjuna Sasrabahu  bisa mengalahkan Bambang Sumantri terlebih dahulu. Permintaan Dewi Citrawati dipenuhinya. Arjuna Sasrabahu memberikan pakaian Kerajaan Mahespati untuk Bambang Sumantri. Mereka berpakaian raja raja. Sekarang terlihatllah ada dua orang raja yang sedang mengadu kekuatan. Arjuna Sasrabahu ingin persamaan derajat, antara dirinya dengan Bambang Sumantri, yang hanya seorang dari desa.Kemudian terjadilah pertandingan kekuatan antara keduanya. Bambang Sumantri oleh Arjuna Sasrabahu diberi kesempatan  untuk mengalahkan dirinya terlebih dahulu.

Kemudian ganti  Prabu Arjunasasrabahu menampakkan kekuatannya. Ia berubah menjadi brahala, raksasa sebesar  gunung anakan, menjadikan Bambang Sumantri terkejut. Bambang Sumantri menyerah, menyerah bukan kalah. Namun ia telah menemukan jati diri Prabu Arjuna Sasrabahu. Arjuna Sasrabahu adalah titisan Dewa Wisnu, yang ia cari cari selama ini. Sejak dahulu Bambang Sumantri menginginkan bisa mengabdi pada keturunan Dewa Wisnu.

Setelah mengetahui kemenangan Prabu Arjuna Sasrabahu, maka    Dewi  Citrawati mena gih permintaan yang kedua dan ketiga. Yaitu meminta Puteri Domas yang terdiri dari para bidadari dari Kahyangan sebagai pengiring pengantin, dan taman Sriwedari dari Kayangan Untarasegara. Prabu Arjunasasrabahu sekali lagi meminta kepada Bambang Sumantri untuk dapat melaksanakan permintaan Dewi Citrawati. Bambang Sumantri meninggalkan istana, guna memenuhi permintaan Prabu Arjuna Sasrabahu. Ditengah perjalanan, Bambang Sumantri tidak tahu harus berbuat apa, untuk mendapatkan permintaan Dewi Citrawati. T


iba tiba ia seperti mendengar suara adiknya, Sukasrana. Bambang Sumantri terperanjat melihat Sukasrana mendekatinya. Bambang Sukasrana berjanji, akan membantu kakaknya, Bambang Sumantri. Dimintanya kakaknya pulang saja, kenmbali ke Mahespati. Bambang Sukasrana segera mencari tempat untuk bersemadi. Tiba tiba Bambang Sukasrana tidak terlihat lagi dari pandangan kakaknya, Sumantri, Bambang Sumantri bergegas pulang ke Istana Mahespati, Sesampai di Istana Mahespati, ternyata bertepatan datangnya Puteri Domas yang terdiri dari 100 orang bidadari, yang wajah dan badannya semua sama, dan turun juga dari angkasa taman Sriwedari dari Untarasegara. Bambang Sumantri merasa lega, karena dengan bantuan adiknya, maka semua permintaan Dewi Citrawati dapat dilaksanakan.


Prabu Arjuna Sasrabahu merasa senang, melihat keberhasilan Bambang Sumantri telah mendapatkan apa yang diinginkan Dewi Citrawati.  Mengingat jasa jasanya, maka Bambang Sumantri diangkat menjadi Patih Kerajaan Mahespati, dengan gelar Patih Suwanda. Pengangkatan Bambang Sumanteri menjadi patih Mahespati di lakukan di balairung Istana Mahespati di hadapan para nayaka, sentana, para manteri dan Bupati. Juga didepan raja raja 1000 negara. Bambang Sumantri merasa tidak mantap dengan pemberian jabatan ini, karena Bambang Sumantri tidak melakukan apa apa. Keberhasilannya karena bantuan adiknya.


Sementara itu di taman, para Istri Arjuna Sasrabahu, melihat sesuatu yang menakutkan. Maka Arjuna Sasrabahu, minta agar Patih Suwanda menyelesaikan masaalah ini. Bambang Sumantri, terkejut ketika yang menjadi pokok persoalan, adalah adiknya. Bambang Sukasrana ketiduran di taman Sriwedari, mungkin karena capek setelah memindahkan taman dari Untarasegara  ke Mahespati. Adiknya di bangunkan, disuruhnya pergi dari taman. Namun Bambang Sukasrana, tidak mau berpisah lagi dengan Bambang Sumantri. Bambang Sumantri menakut nakuti adiknya, dengan pura pura akan memanah adiknya. Tetapi anak panah yang diarahkan kepada adiknya, terlepas dan anak panahnya mengenai adiknya. Adiknya, Bambang Sukasrana, langsung tewas. Bambang Sumantri menangisi kematian adiknya. Prabu Arjuna mengetahui persitiwa ini, menyayangkan pada Sumantri, mengapa tidak memberitahukan pada Prabu Arjuna Sasrabahu, kalau yang ditakuti para istrinya, sebenarnya, adik Bambang Sumantri sendiri. Andaikan tahu sebelumnya, Prabu Arjuna Sasrabahu, pasti mengijinkan adik Bambang Sumantri tinggal didalam taman Mahespati.Bambang Sumantri merasa menyesal dan berdosa besar pada adiknya, Bambang Sukasrana. Penyesalan biasanya datang kemudian,   sekarang hanya satu keinginan Sumantri, yaitu mati, agar bisa bersama lagi dengan adiknya, Bambang Sukasrana. Sementara Patih Suwanda sedang berduka dengan meninggalnya adiknya sendiri yang tewas dengan tangannya sendiri. Yang berhari hari tidak bisa melupakan adiknya, Bambang Sukasrana.


Dewi Citrawati selalu   saja minta yang aneh aneh.Sekarang Ia ingin mandi di sebuah telaga Minangkalbu yang airnya bening bersama para selir, dan tentu saja Prabu Arjuna Sasrabahu diminta  menyertainya pula.
Prabu Arjuna Sasra mandi ditelaga beserta para istrinya. Citrawati minta agar air sungai Minangsraya dibendung, supaya menambah air telaga tempat mandi mereka. Dengan kesaktian prabu Arjuna Sasra bahu, tiwikrama menjadi raksasa sebesar gunung anakan. Sungai Minangsaya terbendung, air telaga meluap dan airnya membuat banjir istana Prabu Dasamuka. Prabu Dasamuka mengirim telik sandi ke Mahespati. Ditya Kala Marica berangkat untuk melihat apa yang terjadi. Ditya Kala Marica melihat, bahwa banjir kali ini, bukan banjir karena alam, namun karena ulah Prabu Arjuna Sasrabahu bersama seluruh istrinya.Prabu Dasamuka dengan kekuatan penuh  menyerang Mahespati.

Prabu Dasamuka mndapat perlawanan dari Patih Suwanda. Patih Suwanda terkejut ketika melihat gigi taring Prabu Dasamuka, nampak adiknya, Sukasrana melambaikan tangannya, seolah olah memanggilnya. Patih Suwanda, atau Bambang Sumantri, segera mengundurkan diri dari tempat peperangan.


Sepeninggal Patih Suwanda, peperangan diteruskan para raja raja 1000 negara. Sementara Prabu Dasamuka melawan raja raja 1000 nnegara, Patih Suwanda masuk kedalam sanggar pamujan dengan berpakaian putih putih bagai seorang Brahmana, Sementara Bambang Sumantri sedang berdoa memuja dewa, seluruh Raja raja 1000 negara  mati terbunuh oeh Prabu Dasamuka.. Melihat keadaan itu Patih Suwanda, yang sudah memakai baju putih putih seperti seorang Bramana, terkejut dan segera mengejar Prabu Dasamuka yang sedang mendekati Prabu Arjuna Sasrabahu yang sedang bersenang senang dengan Dewi Citrawati.


Tujuan Prabu Dasamuka ke Mahespati yang semula  karenai banjirnya Alengka tetapi sekarang juga ingin merebut Dewi Citrawati dari tangan Prabu Arjuna Sasrabahu, karena Dewi Citrawati adalah titisan Widawati. Maka terjadiah perkelahian antara pasukan Dasamuka dan Patih Suwanda dengan pasukannya pula. Patih Suwanda tiba tiba melihat wajah Prabu Dasamuka seperti wajah adiknya, Bambang Sukasrana. Sewaktu perkelahian Prabu Dasamuka dan Patih Suwanda masih berlangsung. Karena bayangan adiknya, Sukasrana, menjadikan ia lengah. Dengan mudah Prabu Dasamuka menghantamkan gadaz pusakanya ke kepala Patih Suwanda. Seketika itu juga Patih Suwanda tewas. Sukma Bambang Sumantri bertemu dengan sukma Bambang Sukasrana. Keduanya berjalan seiring bersama menuju ke surga,

Prabu Arjuna Sasrabahu marah ketika melihat para senapati, Raja Raja 1000 negara termasuk Bambang Sumantri telah tewas oleh Prabu Dasamuka. Prabu Arjuna Sasrabahu kemudian meringkus Prabu Dasamuka. Namun Prabu Dasamuka tiwikrama menjadi raksasa berkepala sepuluh dan bertangan seratus. Prabu Arjuna Ssrabahu  juga bertiwikrama, menjadi raksasa sebesar gunung anakan, yang  berkepala 500 dan bertangan 1000. Prabu Dasamuka menjadi ketakutan. Namun Prabu Arjuna Sasrabahu telah berhasil menangkapnya. Raksasa raksasa tadi kembali menjadi Prabu Arjuna Sasra dan Prabu Dasamuka kembali.Prabu Arjuna Sasrabahu segera mengikat kedua tangan dan kedua kaki Prabu Dasamauka di belakang kereta perangnya dan menyeretnya keliling  ibukota Maespati.Banyak warga kota menonton tangkapan Prabu Arjuna Sasra bahu, rajanya. Tidak sedikit rakyat Mahespati, menambah penderitaan Prabu Dasamuka, ada yang meludahi, ada yang memukul, ada pula yang menyiram air comberan. Prabu Dasamuka merasa kesakitan yang luar biasa. Ia tidak bisa mati karena memiliki aji Rawerontek pemberian kakak tirinya Prabu Danaraja atau Danapati.

Sementara itu kakek buyut Begawan Pulasta dari Pertapaan Nayaloka telah datang ke Mahespati. Begawan Pulasta adalah kakek buyut Prabu Dasamuka. Maksud kedatangannya, adalah minta pengampunan cucu nya Prabu Dasanuka, dan ia akan membawa kembali ke Pertapaannya. Prabu Arjuna Sasrabahu bersedia  melepaskan Prabu Dasamuka,  asal para sentana, serta para raja raja 1000 negara dan Patih Suwanda serta para perajurit Maespati yang dibunuh Prabu Dasamuka bisa dikembalikan seperti semula, sehingga bisa hidupkan lagi. Kakek buyut akan menghidupkan mereka kembali asalkan kematian mereka belum menjadi ketetapan dewa. Kemudian Begawan Pulasta bersemadi, mohon anugerah dewata. Permohonannya dipenuhi oleh dewa, kecuali Sumantri. Prabu Arjuna Sasra bahu kecewa, karena Bambang Sumantri tidak bisa dihidupkan lagi.

Begawan Pulasta mohon ampun, ia tidak bisa menghidupkan Bambang Sumantri, karena sukma Patih Suwanda telah pergi bersama sukma adiknya, Bambang Sukasrana, Sehingga kematian Patih Suwanda sudah menjadi kehendak Dewata. Begawan Pulasta berjanji, bahwa buyutnya, Prabu Dasamuka, tidak akan berani mempermainkan Prabu Arjuna Sasrabahu lagi.Tidak akan melawan lagi. Prabu Dasamuka menyanggupi, dan minta ampun pada Prabu Arjuna Sasrabahu. Oleh Prabu Arjuna Sasrabahu maka Dasamuka pun dilepas dan diserahkan kepada Begawan Pulasta. Sepeninggal Patih Suwanda, Arjuna Sasrabahu  seperti orang ngengleng. Akhirnya para raja  1000 negara suruh kembali ke istananya masing masing,


Sementara itu upaya Prabu Dasamuka menghancurkan Mahespati masih juga dilakukan. Suatu saat Prabu Dasamuka menemui Dewi Citrawati dan para selir, dikatakannya bahwa Prabu Arjuna Sasrabahu telah tewas diperjalanan. Akhirnya Dewi Citrawati dan para selir Prabu Arjunasasrabahu melakukan belapati.
Sedangkan pada akhir cerita Prabu Arjuna Sasrabahu tewas melawan resi Rama Bargawa.Karena Prabu Arjuna Sasrabahu tidak mau memenuhi keinginan Rama Bargawa, untuk membunuhnya.

 SELESAI

04 October, 2012

syair Kematian


Syair kematian
Engkaulah itu, yang diam diam
Datang dalam kelengangan ?
Sedang gerbong-gerbong penantian
Belum juga tuntas kutuang dalam kanvas
Ataukah,
Sudah terlanjur jauh aku
Menyeret langkah ingga tak mampu lagi
Aky menghitung kereta demi kereta
Yang melintas DIHADAPANKU !
Hujan
Aku emndengar hujan turun di luar
Tapi
Amisnya tak lagi membasuh amis darahku
Dinginnya tak lagi bisa menggigilkan sukmaku
Dan aku melihat orang orang sibuk merasakan kehangatan pijarannya
O, ingin pula aku dendangkan sebuah lagi
Tapi bibirku kelu
Tak lagi bisa bersuara
Berjuta kata kata hanya menumpun dalam dada
Tak lagi punya gema, aku hanya bisa diam
Bahkan kereta terakhir yang aku tumpangi
Membawaku ke negeri paling asing
Yang belum pernah aku kunjungi